Mohon tunggu...
Marisa Pebrianti
Marisa Pebrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gua Jepang dan Gua Belanda, Tempat Bersejarah Peninggalan Masa Penjajahan di Bandung

4 Desember 2022   21:27 Diperbarui: 4 Desember 2022   22:06 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PMM 2 UPI kembali melakukan kegiatan Modul Nusantara. Kegiatan tersebut berupa kunjungan ke Gua Jepang dan Gua Belanda. Kunjungan itu dilakukan pada Minggu, 27 November 2022. Gua Jepang dan Gua Belanda yang kami kunjungi berada di kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Bukit Dago Pakar, di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Memasuki Tahura ini, kami langsung disambut dengan Indahnya pemandangan dan udara yang sejuk. Banyaknya pepohonan menambah keasrian tempat ini. Tak hanya itu, di jalan menuju Gua Jepang dan Gua Belanda terlihat monyet-monyet yang cukup menarik perhatian. Tahura yang menjadi destinasi terakhir dalam kegiatan Modul Nusantara bersama seluruh kelompok Modul Nusantara PMM 2 UPI sangat memberikan pengalaman luar biasa karena bisa mengunjungi tempat yang sangat kental dengan sisi sejarah kolonialisme.

Gua Jepang/dokpri
Gua Jepang/dokpri

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Gua Jepang. Lubang gua yang besar seakan menyambut kedatangan kami dan cukup memberikan kesan yang menakjubkan karena kunjungan ini merupakan kunjungan pertama saya ke gua. Konon gua ini dijadikan tempat pertahanan tentara Jepang yang tidak jauh dari Gua Belanda. Gua ini dijadikan tempat pertahanan terakhir bagi tentara Jepang yang berada di Bandung. Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, gua ini terlantar begitu saja sampai ditemukan kembali pada tahun 1965  dan masih banyak ditemukan sisa-sisa peninggalan tentara Jepang, seperti senjata dan amunisi.

Gua Belanda/dokpri
Gua Belanda/dokpri

Tempat kedua yang kami kunjungi adalah Gua Belanda. Tak jauh berbeda dengan Gua Jepang, Gua Belanda ini juga sama-sama tidak memiliki penerangan di dalamnya. Oleh karena itu, pengunjung perlu menggunakan senter ketika ingin memasuki tempat ini. Di dalam gua ini, kami berkesempatan melihat tempat-tempat yang merupakan bagian dari jejak sejarah, seperti ruang tahanan dan rel kereta. Tak hanya itu, terdapat lorong-lorong yang menambah kesan indah bagi yang melihatnya. Akan tetapi, di balik keindahan yang ada, kita sebagai pengunjung bisa memetik makna bahwa negara yang saat ini kita pijak dulunya pernah dijajah negara lain dengan kekejaman-kekejaman yang menunjukkan sisi kelam yang hingga saat ini masih terkenang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun