Perkembangan teknologi digital di era 5.0 nampaknya semakin mendorong inovasi sistem pembayaran di negara-negara berkembang, terutama negara-negara di ASEAN. Inovasi sistem pembayaran dengan QR merupakan inovasi yang menghapus keterbatasan pembayaran lintas negara. Secara keuangan, inovasi tersebut tidak dapat dilepaskan dari interkonektivitas sistem pembayaran yang disepakati dalam kerjasama bilateral dua negara. Keketuaan Indonesia di ASEAN di tahun 2023 semakin mendorong peningkatan kerjasama sistem pembayaran lintas negara yang telah dilakukan sebelumnya di dua negara ASEAN (Malaysia dan Thailand) tetapi juga dua negara Asia Timur, yakni: Jepang dan Korea Selatan.
Digitalisasi sistem pembayaran dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melakukan efisiensi pembayaran baik dari segi penggunaan lintar negara maupun biaya administrasi. Hal ini juga menjawab kebutuhan para wisatawan yang menjadi sumber pendapatan dari aktivitas wisata yang ditawarkan di berbagai negara.
Sektor pariwisata dan ekonomi digital menjadi sektor-sektor yang berpotensi menambah pundi-pundi pendapatan di setiap negara. Era pasca-pandemi yang mengkungkung masyarakat global selama dua tahun beraktivitas di dalam rumahnya telah mendorong kebutuhan melakukan aktivitas liburan keluar rumah, daerah maupun negara lebih tinggi pasca pandemi. Di Indonesia sendiri sektor pariwisata berkontribusi rata-rata sebesar 4% bagi perekonomian Indonesia. Secara global, kontribusi pariwisata sebesar 7.6% pada PDB global dan kunjungan internasional tercatat tumbuh 81.9% di tahun 2022.Â
Transaksi elektronik digital bisa mencapai 513,7 juta transaksi pada tahun 2020 dengan nilai transaksi sebesar Rp2.774,5 triliun. Pada tahun 2022. transaksi digital pada Agustus 2022 mencapai Rp4.557,5 triliun. Dan Bank Indonesia menargetkan transaksi pembayaran transaksi digital pada 45 juta pengguna QR Indonesian Standard (QRIS) pada 2023.Â
Penggunaan sistem pembayaran digital lintas negara dengan QR code mengakomodir kebutuhan pembayaran non tunai yang dilakukan pelaku wisata Internasional. Pelaksanaan KTT G20 akhir tahun 2022 lalu menjadi ajang peluncuran kerjasama bilateral sistem pembayaran digital di 5 negara ASEAN, yakni: Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Kemana saja kita pergi di dalam lima negara ASEAN ini, kita bisa menggunakan QR, kita bisa menggunakan QR Indonesia standard dimana saat ini sudah aktif di Thailand, segera nanti setelahnya dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina, dan selanjutnya akan menjadi fast payment, secara instan di mana kita hanya menunggu 2-3 hari saja, mungkin sampai lima hari paling lama," jelas Perry
Bank-bank sentral dunia yang melakukan interkonektivitas sistem pembayaran regional juga diriingi dengan kesepakatan kerjasama di bidang politik dan informasi. Interkonektivitas sistem pembayaran di negara ASEAN dan Asia Timur ini dapat membantu para wisatawan melakukan transaksi non tunai di negara-negara tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H