"Kenapa aku di sini?" Deva bertanya pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba, suara lembut terdengar dari belakangnya. "Jam itu membawamu ke tempat yang ingin kau pahami."
Deva berbalik dan melihat seorang wanita tua dengan jubah putih berdiri di bawah pohon beringin.
"Siapa Anda?" tanya Deva.
Wanita itu tersenyum samar. "Aku adalah penjaga kenangan. Jam saku itu adalah milik keluargamu. Ia membawamu ke kenangan yang perlu kau pelajari."
Deva mengerutkan kening. "Kenangan? Tapi kenapa aku harus mengingat ini?"
Wanita itu tidak menjawab. Sebaliknya, ia mengulurkan tangannya ke arah Deva. "Ikutlah. Masih banyak yang harus kau lihat."
Deva mengikuti wanita itu, dan dunia di sekitarnya berubah lagi. Kali ini, ia berada di sebuah kamar sempit. Di sudut ruangan, seorang anak lelaki sedang duduk dengan wajah murung. Itu Deva kecil, lagi.
Ia sedang memegang sebuah buku catatan, menulis sesuatu dengan penuh konsentrasi. Di meja kecilnya, ada lilin yang hampir habis, menerangi tulisan tangannya yang rapi.
Deva dewasa mendekat dan membaca apa yang ditulis oleh versi kecil dirinya: "Aku ingin pergi jauh dari sini. Aku ingin bebas."
Hatinya mencelos. Ia ingat malam itu---malam di mana ia bersumpah akan meninggalkan rumah dan mengejar mimpi-mimpinya, apapun risikonya.