Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi, Selebar Harapan Palsu

11 September 2024   06:04 Diperbarui: 11 September 2024   06:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada janji yang terukir di langit malam
Sekelebat angin berbisik, lembut namun kelam
Kata-kata tersusun indah di ujung lidah
Namun di dasar hati, tak pernah bernyawa.

Seperti embun di pagi buta
Menggantung manis, lalu lenyap tak bersisa
Segenggam harap, digantung di awan
Namun hanya fatamorgana yang terpampang.

Apakah janjimu sepadan dengan rindu?
Ataukah ia sekadar angan yang berlalu?
Tiap langkah kuikuti jejak bayangmu
Tapi jejak itu, lenyap ditelan waktu.

Aku terjebak dalam benang janji-janji palsu
Menyulam harapan, namun benang terus putus
Hatiku hanyut, di sungai ketidakpastian
Dan selebar harapan itu, perlahan memudar dalam angan.

Tertawa hampa, menatap langit kelabu
Yang pernah menjanjikan indah namun semu
Kini ku tahu, harapan itu hanya tipuan
Selebar angin, sepalat ilusi, hanya sebatas bayangan.

Sumbawa, 11 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun