Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen, Hutan Ajaib

13 Agustus 2024   19:20 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:25 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hutan Ajaib

Di sebuah desa kecil yang terletak di tepi hutan lebat, hiduplah seorang gadis muda bernama Lila. Penduduk desa sering berbicara tentang hutan dengan rasa takut, karena konon hutan itu penuh dengan keajaiban. Cahaya-cahaya aneh berkelap-kelip di antara pepohonan pada malam hari, dan angin membawa bisikan-bisikan yang dapat mendinginkan hati yang paling berani sekalipun.

Meski sudah diperingatkan, Lila tetap terpesona dengan kisah-kisah tentang hutan ajaib itu. Rasa ingin tahunya semakin kuat dari hari ke hari hingga ia tak kuasa menahan keinginan untuk menjelajahinya. Pada suatu pagi yang cerah, ia mengemas sekantong kecil berisi makanan dan air, lalu dengan napas dalam-dalam, ia melangkah ke bawah bayang-bayang pepohonan yang menjulang tinggi.

Hutan itu tidak seperti apa pun yang pernah dilihat Lila. Udara dipenuhi aroma pinus dan tanah, dan sinar matahari nyaris tidak menembus kanopi lebat di atasnya. Saat ia berjalan lebih dalam, suara desa itu memudar, digantikan oleh gemerisik dedaunan dan sesekali kicauan burung.

Jam demi jam berlalu, dan saat Lila mulai bertanya-tanya apakah ia harus kembali, ia menemukan sebuah lahan terbuka. Di tengah lahan terbuka itu berdiri sebuah pohon ek tua, cabang-cabangnya menjulang tinggi ke langit. Di pangkal pohon, sebuah pintu kecil diukir di batang pohon, nyaris tak terlihat di bawah lumut dan tanaman ivy.

Lila ragu sejenak, jantungnya berdebar kencang, sebelum mengulurkan tangan untuk menyentuh pintu. Yang mengejutkannya, pintu itu berderit terbuka dengan mudah. Di dalamnya ada tangga sempit yang berputar turun ke dalam kegelapan.

Dengan campuran rasa takut dan gembira, Lila menuruni anak tangga, setiap anak tangga berderit karena berat badannya. Saat mencapai dasar, dia mendapati dirinya berada di sebuah ruangan remang-remang yang dipenuhi kristal berkilauan. Dindingnya bersinar lembut, menerangi kolam kecil berisi air di tengahnya.

Lila berlutut di tepi kolam dan mengintip ke kedalamannya. Pantulan dirinya menatapnya, tetapi ada sesuatu yang berbeda. Matanya, yang biasanya berwarna cokelat tua, kini berkilauan dengan cahaya yang tidak biasa. Saat ia menatap lebih dalam, air mulai beriak, dan sebuah gambar muncul---gambar desa, yang dikelilingi oleh hutan yang baru saja dimasukinya.

Namun desa itu dalam bahaya. Awan gelap menjulang di atas kepala, dan bayangan bergerak melalui jalan-jalan. Lila kemudian tahu bahwa hutan ajaib itu telah menunjukkan kepadanya sebuah visi tentang masa depan. Ia telah dipilih untuk menyelamatkan desanya.

Tanpa ragu, Lila kembali menaiki tangga dan berlari menembus hutan, kakinya nyaris tak menyentuh tanah. Ia keluar dari balik pepohonan dan masuk ke alun-alun desa, dimana ia menemukan penduduk desa berkumpul, wajah mereka penuh dengan rasa takut dan keheranan karena suasana yang berubah. 

Penduduk desa, yang selama ini menganggap hutan sebagai tempat yang berbahaya dan misterius, kini mendengarkan perkataan Lila dengan rasa hormat yang baru. Di bawah bimbingannya, mereka bersiap untuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun