Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary, Sekian dan Sekedar

3 Agustus 2024   16:08 Diperbarui: 3 Agustus 2024   16:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari ini aku menyadari betapa singkatnya waktu yang kita miliki. Seperti debu yang terbawa angin, segala sesuatu bisa berlalu begitu saja. Aku merenungkan segala hal yang telah kulalui, yang seringkali terasa sekian dan sekedar---sekadar pelengkap, sekadar rutinitas. Apakah hidup ini hanya tentang hal-hal yang sekadar saja?

Aku bertemu dengan seseorang yang mengubah perspektifku hari ini. Dia bilang hidup ini bukan tentang sekian dan sekedar, tapi tentang bagaimana kita membuat setiap momen berarti. Kata-katanya menyentuhku. Aku ingin mulai hidup dengan lebih bermakna, membuat setiap detik berarti, dan berhenti hidup dalam sekadar.

Aku mulai mencari hal-hal yang membuatku merasa hidup. Aku mencoba hal-hal baru, bertemu orang-orang baru, dan merasakan petualangan dalam setiap langkah. Hari ini, aku merasa lebih hidup dari sebelumnya. Mungkin ini adalah langkah kecil, tapi aku tahu ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar.

Dia kembali lagi hari ini. Kami berbicara panjang lebar tentang hidup, mimpi, dan harapan. Dia mengajarkan bahwa hidup ini harus penuh dengan semangat dan tujuan. Aku merasa terinspirasi, lebih bersemangat untuk menjalani hari-hariku dengan lebih berarti. Tak ada lagi yang sekadar, semuanya memiliki tujuan.

Aku mencoba mengejar mimpiku yang telah lama tertunda. Ini menakutkan, tapi juga membangkitkan semangat. Aku merasa seperti akhirnya menemukan arah dalam hidupku. Setiap usaha, setiap langkah, semuanya terasa lebih bermakna. Aku tak ingin lagi hidup dalam sekian dan sekedar. Aku ingin hidup dalam penuh makna dan tujuan.

Hari ini, aku menyadari bahwa perubahan ini bukan hanya tentang hal-hal besar, tapi juga tentang hal-hal kecil yang kulakukan setiap hari. Seperti senyuman kepada orang asing, bantuan kecil kepada teman, atau sekadar meluangkan waktu untuk diriku sendiri. Semua ini memberikan makna baru dalam hidupku. Aku merasa lebih puas dan bahagia.

Dia mengatakan bahwa dia bangga padaku. Mendengar itu membuat hatiku hangat. Aku tahu perjalanan ini belum selesai, tapi aku merasa telah mengambil langkah besar. Aku tidak lagi merasa seperti hanya menjalani hidup sekadar, tapi benar-benar hidup. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk membuat hidupku lebih berarti.

Hari ini aku merasa sangat bersyukur. Perubahan ini bukan hanya tentang menemukan makna, tapi juga tentang menemukan diriku sendiri. Aku tahu perjalanan ini akan terus berlanjut, dan aku akan terus berusaha untuk membuat setiap hari berarti. Tidak ada lagi yang sekadar, semuanya adalah bagian dari hidup yang penuh dengan tujuan dan makna.

Dalam perjalanan ini, aku belajar bahwa hidup bukan tentang sekian dan sekedar, tapi tentang bagaimana kita membuat setiap momen berarti. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk terus hidup dengan penuh makna, dan tidak lagi hanya menjadi sekedar pelengkap dalam cerita hidupku.

Sumbawa, 3 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun