Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak di Tengah Malam

29 Juli 2024   21:13 Diperbarui: 29 Juli 2024   21:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit malam penuh bintang menjadi saksi bisu ketika Lisa memutuskan untuk berjalan-jalan di hutan dekat desanya. Setelah seminggu penuh tekanan di kantor, ia merasa butuh udara segar untuk menenangkan pikirannya. Hutan itu, meski gelap, selalu memberikan rasa tenang yang tak bisa ia temukan di tempat lain.

Dengan senter kecil di tangannya, Lisa melangkah masuk ke jalan setapak yang sudah dikenalnya. Suara daun kering yang terinjak di bawah kakinya menciptakan irama yang menenangkan. Namun, tak lama kemudian, ia menyadari ada sesuatu yang aneh. Jalan setapak yang biasanya lurus kini tampak bercabang ke arah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Rasa penasaran mendorongnya untuk mengikuti cabang baru itu. Jalan semakin sempit dan gelap, namun Lisa terus melangkah, merasa tertarik oleh sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Setelah beberapa menit berjalan, ia tiba di sebuah lapangan kecil yang dikelilingi oleh pohon-pohon tua. Di tengah lapangan, terdapat sebuah bangunan tua yang tampak seperti gudang terbengkalai.

Lisa merasa ada yang menariknya untuk mendekati gudang itu. Saat ia membuka pintu kayu yang berderit, ia melihat ruangan kosong yang hanya berisi meja tua dan beberapa kursi rusak. Di atas meja, ada sebuah buku tua yang sampulnya sudah pudar. Lisa mengambil buku itu dan membuka halamannya.

Buku itu ternyata sebuah jurnal lama. Tulisan di dalamnya menceritakan tentang seorang pria bernama Daniel yang dulu tinggal di desa ini. Daniel adalah seorang penulis yang mengasingkan diri setelah kehilangan keluarganya dalam kecelakaan tragis. Dalam jurnalnya, ia menulis tentang berbagai penemuan aneh dan fenomena supranatural yang ia alami di hutan ini.

Lisa merasa semakin tertarik saat membaca lebih jauh. Dalam salah satu entri, Daniel menulis tentang sebuah portal yang muncul di hutan pada malam-malam tertentu, portal yang bisa membawa seseorang ke dunia lain. Ia menulis bahwa portal itu biasanya muncul di tengah lapangan kecil yang dikelilingi pohon tua.

Saat Lisa menutup jurnal itu, ia mendengar suara gemerisik di belakangnya. Ia menoleh dan melihat bayangan seseorang di pintu gudang. Jantungnya berdegup kencang, namun ia mencoba tetap tenang. Bayangan itu perlahan mendekat, dan semakin jelas terlihat bahwa itu adalah seorang pria dengan pakaian kuno.

"Siapa kau?" tanya Lisa dengan suara gemetar.

"Aku Daniel," jawab pria itu dengan suara lemah. "Kau membaca jurnalku, bukan?"

Lisa mengangguk, merasa bingung sekaligus penasaran. "Apakah semua yang kau tulis itu benar?" tanyanya.

Daniel tersenyum samar. "Ya, semuanya benar. Portal itu benar-benar ada, dan aku terjebak di sini karena mencoba melewatinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun