Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kabut Asmara

24 Juli 2024   21:51 Diperbarui: 26 Juli 2024   17:08 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  onlyyouqj/Freepik

Di batas senja, mentari redup menyapa
Langit jingga, dihiasi semburat jingga
Kabut tipis turun perlahan, menyelimuti bumi
Membawa aroma cinta, yang menyapa hati.

Di kejauhan, tampak siluet dua insan
Berjalan bergandengan tangan, diiringi tarian kabut
Kata-kata cinta terbisik mesra, di antara kabut
Menyatukan dua jiwa, dalam dekapan asmara.

Kabut bagaikan tirai, yang menutupi dunia
Menciptakan ruang rahasia, hanya
untuk berdua
Di sana, rasa cinta bebas berpetualang
Menjelajahi samudra asmara, tanpa batas dan halangan.

Di bawah langit senja yang indah, dibalut
kabut tipis
Dua insan berjanji setia, untuk selamanya
Kabut asmara menjadi saksi bisu
Kisah cinta yang abadi, terukir di hati.

Sumbawa, 24 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun