Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tepian Kalbu

21 Juli 2024   21:32 Diperbarui: 21 Juli 2024   21:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepian Kalbu

Angin semilir membawa bisikan
Kisah cinta yang telah sirna
Janji-janji yang terurai hampa
Meninggalkan luka yang perih di jiwa.

Terpaku aku di tepian kalbu
Memandang hamparan air yang biru
Mencari kedamaian dalam diri
Mencoba tuk melupakanmu.

Namun, bayanganmu selalu hadir
Menerobos relung hati yang terdalam
Rasa cinta yang tak terungkapkan
Terus menghantui di setiap malam.

Oh, tepian kalbu yang rapuh
Kapan kau temukan kedamaianmu?
Kapan luka ini kan sembuh?
Kapan aku bisa bebas dari belenggu cinta yang kelam?

Hanya waktu yang bisa menjawab
Luka di hati ini kan terobati
Di tepian kalbu yang sunyi
Aku akan terus menanti
Hingga mentari cinta kembali bersinar
Menyinari kalbu yang kelam ini.

Sumbawa, 21 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun