Kuliah Kerja Nyata (KKN) kegiatan yang dilakasankan untuk terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian. Pada tahun ini Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan KKN Tematik, tema besar dari KKN tahun ini adalah SGD's Desa Sutainable Goals Development dan masih ada beberapa subtema dari tema besar tersebut. Berhubung kelompok kami mendapat tema desa peduli pendidikan. Kami dari kelompok 30 KKN UPI melaksanakan KKN tersebut di Desa Cimanggu Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Dalam kegiatan pelaksanaan kami lebih terfokus pada pendataan dan pendampingan siswa karena di desa Cimanggu masalah yang lumayan jadi perhatian adalah kurangnya antusias dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenyam pendidikan.
Desa Cimanggu sendiri merupakan salah satu desa di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dengan luasan wilayah kurang lebih sekitar 660 Ha yang terdiri dari 15 RW dan 40 RT. Dalam perihal pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) di Desa Cimanggu terdapat 3 (tiga) Sekolah dasar, yakni diantaranya SDN Pasirhuni yang berlokasi di RW 03, SDN Giri Rahaja yang berlokasi di RW 04, dan SDN Cimanggu yang berlokasi di RW 08.
Bahasan pada wacana ini adalah situasi sekolah-sekolah dasar yang ada di desa Cimanggu, namun lebih terfokuskan pada SDN 1 Cimanggu yang berlokasi di RW 08 karena disana tempat kami melakukan program kerja inti KKN kelompok 30, seperti mendata tingkat pendidikan penduduk per RW di Cimanggu, melakukan pendampingan siswa SD di SDN Cimanggu, dan Menyiapkan Taman Baca (membedah perpus dan menambah buku bacaan) dsb, saat kami menjalani KKN dan menjalankan program yang telah kelompok kami rancang di desa Cimanggu, kami mendapati berbagai permasalahan seputar Pendidikan di masyarakat, sebenarnya ada lebih banyak permasalahan disana, namun kami memfokuskan di Pendidikan karena berhubung tema yang kelompok kami terima adalah Desa Peduli Pendidikan.
Masalah yang berkaitan dengan Pendidikan di desa Cimanggu yang pertama yaitu masyarakat setempat masih banyak yang kurang antusias terkait masalah Pendidikan, karena masyarakat setempat mayoritasnya memiliki pekerjaan sebagai petani dan karena itu mereka lebih mementingkan pertanian dan hasil kebunnya dibanding dengan memperbaiki pengalaman pendidikannya, bahkan masih ada yang mengharuskan anak-anaknya untuk mengikuti jejaknya sebagai petani sehingga tidak diperlukan untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Lalu masalah selanjutnya yang kami lihat adalah kurangnya fasilitas di sekolah-sekolah tersebut, sehingga mengurangi efektifitas pembelajaran siswa siswi di sekolah tersebut, seperti halnya keterbatasan ruang kelas, kurangnya buku pembelajaran, dan yang paling memprihatinkan adalah kurangnya tenaga pendidik di sekolah-sekolah tersebut, bahkan ada beberapa tenaga pendidik yang mengajar di beberapa sekolah sekaligus dalam sehari dikarenakan kurangnya tenaga pendidik.
Pada dasarnya kegiatan yang kami lakukan seperti pendampingan siswa, pendataan tingkat pendidikan penduduk, dan taman baca atau benah perpustakaan adalah solusi sementara yang sedarhana, namun tujuan dari solusi tersebut adalah untuk membuat masyarakat di desa Cimanggu sadar tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan mereka dan merupakan permasalahan yang serius jika dibiarkan yang tentunya akan berdampak pada kemunduran sumber daya manusia di desa mereka.
Dengan diadakannya kegiatan tersebut kami berharap kedepannya masyarakat desa Cimanggu tersadar dan peduli akan pentingnya pendidikan mereka dan kami harap juga kegiatan KKN kami membuahkan manfaat untuk seluruh masyarakat di desa Cimanggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H