Di babak grup, Qatar yang berada di grup A bersama Lebanon, Tajikistan dan China berhasil mendapatkan poin sempurna usai mengalahkan ketiga lawannya.
Di babak 16 besar, Qatar sukses mengalahkan Palestina 2-1, kemudian di perempat final mereka mengalahkan Uzbekistan lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan babak perpanjangan.
Tim yang dilatih oleh Tintin Marquez ini kemudian berhasil mengalahkan salah satu kandidat juara sekaligus tim dengan ranking FIFA tertinggi kedua di Asia, Iran dengan skor 3-2 di semifinal.
Tintin Marquez yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih kepala Qatar pada 6 Desember 2023, sukses mengantarkan tuan rumah ke partai puncak Piala Asia 2023 untuk mencoba mempertahankan gelar juara mereka.
Menjadi juara Piala Asia 2019 dengan mengalahkan Jepang 3-1, Qatar punya modal bagus untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Namun ternyata ketika Piala Dunia bergulir, Qatar selaku tuan rumah tidak bisa berbicara banyak.
Qatar yang ketika itu dilatih oleh Felix Sanchez dan satu grup dengan Belanda, Senegal, dan Ekuador menjadi bulan-bulanan lawannya.
Di pertandingan pembuka melawan Ekuador, Qatar kalah 0-2, kemudian di pertandingan kedua kalah 1-3 melawan Senegal, dan di pertandingan terakhir melawan Belanda mereka kalah 0-2.
Hasil tersebut membuat Qatar menjadi juru kunci grup dengan poin 0, hanya mencetak 1 gol dan kebobolan 7 gol, dan menjadikan mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia dengan hasil pertandingan terburuk.
Setelah hasil mengecewakan di Piala Dunia 2022, Sanchez dipecat dan digantikan oleh Carlos Queiroz. Namun belum satu tahun menjabat, Queiroz tiba-tiba diganti oleh Tintin Marquez.
Marquez yang baru menjabat 2 bulan sukses membawa Qatar, selaku juara bertahan dan tuan rumah Piala Asia 2023 ke partai final untuk menantang Yordania.
Keberhasilan Qatar back to back ke final Piala Asia seakan menebus kegagalan mereka di Piala Dunia 2022. Penebusan tersebut akan lebih sempurna andai Qatar berhasil mempertahankan gelar juara Piala Asia di negara mereka sendiri.