Mohon tunggu...
Mario Valentino
Mario Valentino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Box Culvert di Surabaya: Kompromi Antara Pengendalian Banjir dan Mobilitas Masyarakat

9 Juni 2024   00:45 Diperbarui: 9 Juni 2024   00:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Surabaya, sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, menghadapi tantangan serius dalam hal pengelolaan air dan mobilitas masyarakat. Salah satu upaya signifikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah penerapan kebijakan box culvert, yang bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda kota ini. Meskipun kebijakan ini dianggap sebagai langkah progresif dalam pengendalian banjir, ia juga menimbulkan pertanyaan terkait dampaknya terhadap mobilitas masyarakat.

Pengendalian Banjir dengan Box Culvert

Box culvert merupakan struktur beton bertulang yang digunakan untuk saluran drainase bawah tanah. Kebijakan ini diterapkan sebagai solusi untuk meningkatkan kapasitas saluran air sehingga dapat mengurangi risiko banjir. Dengan box culvert, aliran air hujan dapat dialirkan lebih efisien dan cepat, mencegah genangan air yang sering kali mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Surabaya, yang secara geografis rentan terhadap banjir karena topografinya yang datar dan sistem drainase yang terbatas, sangat diuntungkan oleh penerapan box culvert. Saluran-saluran ini mampu menampung volume air yang lebih besar dibandingkan saluran terbuka konvensional, serta mengurangi kemungkinan penyumbatan oleh sampah dan sedimen.

Pemerintah Kota Surabaya telah mengembangkan kebijakan box culvert sebagai upaya untuk mengendalikan banjir dan mengurangi kemacetan di wilayah barat. Proyek ini bertujuan untuk mencegah banjir dan menanggulangi kemacetan di beberapa titik di kota. Namun, perlu dihargai bahwa kebijakan ini juga memiliki dampak negatif terhadap mobilitas masyarakat.

Pada awal tahun 2024, beberapa daerah di Kota Surabaya dilanda banjir saat curah hujan sedang tinggi. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kota Surabaya menjalankan puluhan proyek Box Culvert atau saluran air sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Pahlawan. Meski demikian, proyek tersebut juga menimbulkan keluhan akan kemacetan yang timbul akibat ruas jalan yang digunakan untuk pengerjaan dan pemasangan Box Culvert

Dampak pada Mobilitas Masyarakat

Namun, penerapan kebijakan box culvert tidak datang tanpa tantangan. Proses konstruksi yang memakan waktu lama dan membutuhkan penggalian di berbagai titik kota telah menimbulkan gangguan signifikan pada mobilitas masyarakat. Jalan-jalan utama yang ditutup sementara untuk pembangunan box culvert menyebabkan kemacetan parah dan membatasi aksesibilitas warga terhadap berbagai fasilitas penting.

Beberapa warga mengeluhkan bahwa meskipun manfaat jangka panjangnya menjanjikan, dampak jangka pendek terhadap mobilitas sangat mengganggu. Mereka merasa bahwa proses konstruksi ini memperlambat kegiatan sehari-hari, mengurangi produktivitas, dan menambah stres di tengah kota yang sudah padat.

Dalam beberapa titik, seperti di Jalan Raya Babat Jerawat - Pakal, pembangunan box culvert menggunakan anggaran sekitar Rp 45 miliar dan target selesai pada Agustus-September 2024. Proyek ini bertujuan untuk mencegah banjir dan menanggulangi kemacetan di wilayah barat. Namun, perlu dihargai bahwa pengerjaan box culvert juga dapat menyebabkan masalah karena perubahan cuaca secara mendadak, yaitu munculnya genangan air yang mengganggu mobilitas masyarakat

Kompromi yang Diperlukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun