Mohon tunggu...
Mario Serano
Mario Serano Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ambang Kematian Manusia?

24 Februari 2016   11:03 Diperbarui: 24 Februari 2016   23:58 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tapi, bagaimanakah kita menjadi sangatlah yakin?  Buktinya ada di Antartika, tersimpan di es didalamnya. Es tersebut menyimpan udara yang ada ratusan ribu tahun yang lalu dan kita dapat menghitung kadar karbon dioksida yang ada di udara ratusan ribu tahun yang lalu

Karbon dioksida yang ada pada 800.000 tahun yang lalu dibandingkan dengan kadar karbon dioksida yang ada sekarang. Dan terbuktikan, bahwa karbon dioksida sekarang 40% lebih tinggi pada karbon dioksida yang ada pada 800.000 tahun yang lalu. Dengan membakar bahan bakar, gas, dan batu bara, peradaban kita mengeluarkan karbon dioksida lebih cepat dari kecepatan Bumi untuk menyerap karbon dioksida tersebut.

Jadi karbon dioksida terjebak di atmosfir kita, menyebabkan planet kita untuk memanas. Tapi, karbon dioksida tidak terlalu parah dalam kadar rendah, karena tanpa karbon dioksida, planet kita akan menjadi dingin dan tidak menyerap panas dari cahaya matahari. Jadi, sedikit efek rumah kaca adalah hal yang baik, tetapi yang efek rumah kaca dalam skala besar, akan membuat iklim kita tidak stabil, dan menghancurkan cara kita untuk hidup.

Tapi, mungkin itu bukan kita pelakunya. Mungkin bukan kita yang membuat karbon dioksida menambah secara drastis. Mungkin itu adalah ulah gunung berapi. Mari kita lihat dari Gunung Berapi Etna di Sisilia, Itali. Gunung Berapi Etna mengeluarkan isi perutnya setiap tahun. Mari kita mengambil estimasi yang terbesar, sekaligus menambah aktivitas gunung berapi lainnya, mari perkirakan bahwa 500 juta ton karbon dioksida dikeluarkan oleh gunung berapi yang ada di Bumi.

Tapi, peradaban kita mengeluarkan 30 milyar ton karbon dioksida ke udara tiap tahunnya, dan perhitungan itu telah bertambah tiap tahunnya. Sehingga karbon dioksida yang dikeluarkan gunung berapi tersebut tidak sampai 2% dari pengeluaran karbon dioksida kita.

Apakah akibat dari karbon dioksida yang keluar tiap tahunnya? Jika kita menambah kadar karbon dioksida di udara sejak 1926 yang dikalkulasi oleh ilmuwan di Swedia, Svante Arrhenius bahwa jika karbon dioksida di udara pada 1926 di dua kali lipatkan, suhu di udara akan cukup untuk melelehkan es di Antartika.

Tapi, Antartika tidak ada banyak orang yang datang, dan jika orang datang juga, tidak akan ada tujuan yang jelas, hanyalah, menghitung hal-hal yang sudah pernah terhitung. Namun, kenyataannya adalah es di arktik adalah permukaan alami yang paling terang di muka Bumi, dan air laut terbuka adalah yang paling gelap. Jadi, es akan memantulkan cahaya matahari kembali ke luar angkasa, sedangkan laut akan menyerap panas dari cahaya matahari tersebut, yang melelehkan banyak es lainnya.

Mendengar ini, mungkin anda sudah kehilangan harapan akan kemanusiaan. Namun semuanya belum selesai. Kita hidup disini bukan karena kita adalah spesies yang gampang menyerah. Kita hidup sekarang karena kita adalah spesies yang selalu mempunyai cara-cara agar keluar dari suatu kesulitan dan beradaptasi dengan kesulitan tersebut.

  

Mari kita contohi Amerika pasca Blok Barat-Blok Timur, Amerika dan Uni Soviet saat adu bom nuklir. Amerika mengeluarkan Apollo 10 nya ke Bulan saat masa kelamnya. Dimana terjadi adu bom nuklir di mana-mana, dan bahkan terkatakan bahwa Apollo 10 adalah sesuatu yang tidak lain tapi suatu kebohongan, dan suatu yang saya agungkan dari kata-kata John F. Kennedy, pada peluncuran Apollo 10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun