Mohon tunggu...
Mario Rosarry Prachdezva
Mario Rosarry Prachdezva Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA Kolese Kanisius

gabut aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Dur dan Anekdot

20 Mei 2023   01:22 Diperbarui: 20 Mei 2023   01:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam artikel ini, kita diingatkan akan gaya unik Presiden ke-4 Indonesia, Gus Dur, yang sering menggunakan anekdot lucu dalam pidatonya. Gus Dur adalah seorang tokoh yang humoris, dan anekdot-anekdotnya digunakan untuk menjelaskan masalah dengan cara yang sederhana dan menghibur. Salah satu contoh anekdot yang disampaikan Gus Dur adalah mengenai pengawasan intelijen pada masa Orde Baru, yang mengkritik profesionalitas dan kompetensi intelijen dengan cara yang lucu namun tajam. Anekdot dapat didefinisikan sebagai cerita pendek lucu yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau gambaran sebuah masalah dengan cara yang menarik dan mudah diingat. Dalam kasus Gus Dur, anekdot-anekdot ini digunakan untuk memperkuat pesan tertentu kepada pendengar atau pembaca, sambil menjaga suasana yang santai dan menghibur. Contoh anekdot yang dipilih adalah cerita Gus Dur mengenai intelijen pada masa Orde Baru. Cerita ini menarik karena menggunakan bahasa Arab untuk menyampaikan pesan secara halus kepada para intelijen yang sedang mengawasi acara Gus Dur. Dalam cerita tersebut, Gus Dur mengkritik ketidakmampuan intelijen dalam membedakan antara berkomunikasi dan berdoa. Melalui cerita ini, Gus Dur menyampaikan pesan tentang pentingnya profesionalitas dan kompetensi intelijen dengan cara yang menghibur. Fungsi dominan anekdot dalam teks ini adalah untuk memperkuat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Gus Dur. Dengan menggunakan cerita-cerita lucu, Gus Dur dapat menarik perhatian pendengar atau pembaca, membuat pesannya lebih mudah diingat, dan membantu menggambarkan situasi atau masalah dengan cara yang lebih sederhana dan menghibur. Terlepas dari konteks Gus Dur, anekdot sebagai alat komunikasi dapat diterapkan dalam berbagai peristiwa sehari-hari. Misalnya, dalam situasi kerja yang serius, seseorang dapat menggunakan anekdot yang relevan untuk memperjelas atau menjelaskan suatu konsep dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami. Anekdot juga dapat digunakan dalam presentasi, pidato, atau ceramah untuk memperkuat pesan-pesan penting dan membuatnya lebih melekat dalam ingatan pendengar. Secara keseluruhan, anekdot adalah alat yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dengan cara yang menghibur dan mudah diingat. Gus Dur adalah contoh yang menginspirasi dengan penggunaan anekdot dalam pidato-pidatonya. Saya menyarankan agar para pembicara dan komunikator mempertimbangkan penggunaan anekdot sebagai strategi komunikasi yang kuat untuk memperkuat pesan-pesan mereka dan mempengaruhi pendengar secara positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun