Senin, 13 Januari 2025
Ibr 1:1-6; Mrk 1:14-20
Hari ini kalender liturgi Gereja Katolik memasuki "Masa Biasa". Meskipun disebut "Masa Biasa", namun masa ini bukan masa yang biasa-biasa saja. Masa biasa mengajak kita untuk kembali ke rutinitas harian setelah kita sungguh-sungguh fokus pada masa Natal (dan juga masa Paskah nantinya).
Membuka Masa Biasa ini, Gereja Katolik mengajak kita untuk merenungkan tentang karya awal Yesus di depan publik. Kemudian tentang panggilan Yesus kepada murid-murid-Nya yang pertama. Dalam renungan ini, penulis ingin merenungkan tentang panggilan Yesus. Ada beberapa hal yang ingin penulis bagikan.
Pertama, panggilan Yesus adalah ajakan untuk bertobat dan percaya pada Injil. Yesus mengatakan, "Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalan pada Injil" (Mrk 1:15).
Panggilan ini memiliki makna ajakan untuk meninggalkan cara hidup lama dan kemudian berbalik kepada Allah dengan hati yang tulus. Panggilan ini juga tidak hanya tetang menyesali dosa, tetapi juga tentang mempercayai Kabar Baik yang dibawa oleh Yesus, yakni Kabar Baik Kerajaan Allah yang telah datang dan kita diundang untuk menjadi bagian dari Kerajaan itu.
Kedua, panggilan Yesus untuk mengikuti Dia. Dalam Injil Markus, murid-murid pertama Yesus adalah para penjala ikan. Ketika menemukan mereka, Yesus mengatakan suatu hal penting, "Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mrk 1:17).
Panggilan Yesus ini merupakan sebuah undangan untuk menyerahkan hidup hanya kepada-Nya saja, bukan hanya soal fisik, tetapi juga total, yakni seluruh kedirian. Panggilan mengikuti Yesus berarti kita siap untuk hidup sesuai dengan teladan-Nya, mendengarkan suara-Nya, dan menjalani hidup yang berpusat pada kehendak Allah.
Ketiga, panggilan Yesus adalah undangan untuk terlibat memberitakan Kerajaan Allah. Para murid Yesus bermatapencaharian sebagai nelayan. Tugas para nelayan adalah menjala ikan dengan jala. Bersama Yesus, tugas mereka tidak lagi menjala ikan, melainkan "menjala manusia".
Itu artinya, membawa orang-orang kepada Allah. Hal ini menandakan bahwa panggilan itu tidak bersifat pribadi, tetapi didalamnya tersembunyi misi besar, yaitu panggilan untuk memberitakan kabar baik kepada dunia dengan membawa orang-orang kepada keselamatan yang hanya ada dalam Kristus.