Mohon tunggu...
Putra Mario
Putra Mario Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Terang Tuhan Menuntun Perjalanan Hidup

6 Januari 2025   13:55 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:55 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabda Tuhan, Sabda Hidup (Ilustrasi: es.la-croix.com)

Senin, 6 Januari 2025

1 Yoh 3:22-4:6; Mat 4:12-17,23-25

Hari Minggu kemarin, kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Dalam perayaan ini, satu kata kunci yang amat kuat terdengar adalah kata "Terang". Dalam bacaan I dari nubuat Yesaya, orang-orang Israel yang berada di pembuangan diajak untuk menyambut terang dan menjadi bagian dari terang itu. Kemudian dalam bacaan Injil, kita mendengarkan kisah tiga raja dari Timur yang datang datang dari negeri mereka untuk menemukan Mesias. Mereka bisa menemukan Mesias, Raja yang baru lahir itu, karena mendapat tuntunan dari terang bintang di langit.

Satu kata kunci dalam bacaan suci hari ini, khususnya dari bacaan Injil, adalah kata "Terang". Dalam Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus melaksanakan misi-Nya mewartakan Kerajaan Surga. Yang menariknya adalah Penginjil Matius menambahkan keterangan yang dia ambil dari nubuat Yesaya terkati dengan tempat misi Yesus, yakni di tanah Zebulon dan tanah Naftali.

Yesaya memberikan keterangan bahwa wilayah ini berada di seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut. Namun, kendati situasi tanah tersebut adalah demikian, bagi Yesaya, bangsa tersebut telah melihat Terang yang besar, dan bahwa di sana telah terbit Terang.

Matius menggunakan teks Yesaya ini persis ketika Yesus hendak melaksanakan misi di tanah Zebulon dan tanah Naftali. Dari teks ini, Penginjil Matius hendak memparalelkan posisi Yesus dengan Terang dalam nubuat Yesaya tersebut. Dalam arti tertentu, Yesus adalah Terang itu sendiri. Yesus datang untuk membawa terang ke dalam dunia yang gelap. Terang yang dibawa oleh Yesus adalah Kabar Gembira, penyembuhan, dan pengharapan bagi umat manusia yang hidup dalam ketidakpastian danpenderitaan.

Tanah Zebulon dan tanah Naftali merupakan gambaran sekaligus representasi dari daerah-daerah yang dianggap terpinggirkan dan seringkali dilupakan. Di tempat yang penuh dengan kegelapan dan keputusasaan, Yesus justru berani datang untuk membawa terang. Sabda-Nya yang penuh kasih dan kuasa itu menjadi sumber penghiburan dan harapan bagi mereka yang hidup dalam kegelapan. Terang yang dibawa oleh Yesus bukan hanya terang secara fisik, tetapi juga terang dalam kehidupan spiritual.

Terang yang dibawa oleh Yesus membantu kita untuk mengarahkan hidup di jalan yang tepat. Dengan arah jalan yang jelas, kita diminta untuk tidak hidup dalam kegelapan dan kebingungan lagi. Sebab dengan terang tersebut, kita tidak lagi kehilangan arah, tidak lagi kehilangan jalan.

***

Sabda Tuhan adalah Terang yang menuntun perjalanan hidup kita. Sang Pemazmur mengatakan, "Firman-Mu pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku" (Mzm 119:105). Bersama Pemazmur, mari kita jadikan Sabda Tuhan sebagai penuntun perjalanan hidup kita dalam situasi apa pun dan dalam keadaan apa pun. Sabda Tuhan memiliki sinar terang yang mampu membawa kita kepada jalan yang benar, dan tentunya pada tujuan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun