Mohon tunggu...
Mario F. Cole Putra
Mario F. Cole Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peribahasa Berbahasa Spanyol Ini Cocok untuk Negara Kita yang Penuh dengan Koruptor

30 Juni 2021   12:56 Diperbarui: 30 Juni 2021   13:31 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia kita yang tercinta ini terkenal sebagai salah satu sarang korupsi.

Bulan Januari 2021 lalu, Transparency International merilis laporan tahun terbarunya mengenai Indeks Persepsi Korupsi (CPI) untuk tahun 2020. Laporan itu menyebutkan bahwa tahun 2020, ranking Indonesia melorot ke posisi 102. Padahal pada tahun 2019 lalu, Indonesia berada posisi 85.

Karena buruknya posisi Indonesia itu, Transparency International memberi motto pada laporan itu: "Korupsi Bisa Membunuh Manusia" (Sumber: dw.com).

Memang negara kita ini banyak sekali koruptornya. Dari daerah sampai pusat, penuh dengan koruptor. Mereka yang berada pada posisi baguslah yang paling sering melakukan tindakan korupsi. Dengan posisi yang bagus itu, mereka sangat leluasa untuk mengambil uang rakyat. Sadis memang...

Merujuk pada infromasi dari Transparency International itu, sangat terlihat jela kalau tikus-tikus kantor masih bergoyang ria. Terlebih di masa pandemic seperti sekarang ini, pesta mereka makin meriah. Pesta yang tidak sangat peduli dengan apa yang sedang terjadi. Yah, namanya juga tikus, mana mau peduli...

Pesta yang semakin menggeliat itu tidak terlepas dari lemahnya kucing. Kucing itu saat ini sedang berada dalam suasana pesakitan. Di dalamnya ternyata ada penyakit. Dan rupanya penyakit itu sudah lama ada dalam tubuhnya. Tapi baiklah, saat ini sedang diobati. Untungnya ada mata yang menembus tajam tubuh kucing itu. Diagnosanya mantab.

Ada satu kata bijak atau peribahasa dalam bahasa Spanyol yang sekiranya tepat untuk menggambarkan situasi ini. Bunyinya begini:

"Cuando el Gato no est, los ratones bailan"

'Cuando' artinya ketika. 'El Gato' artinya kucing. 'no est' adalah perubahan kata kerja estar (Estar adalah to be dalam bahasa Spanyol yang menunjukkan tempat dan situasi) untuk orang ketiga tunggal. 'no est' artinya tidak ada (merujuk pada el gato).

'Los ratones' artinya tikus-tikus. Sedangkan kata 'bailan' dari kata dasar bailar, yang artinya berdansa, bergoyang. Karena subjeknya 'los ratones', maka kata bailar diubah menjadi bailan.

Secara harafiah, kata bijak ini memiliki arti "Ketika kucing tidak ada, para tikus berdansa".

Dari arti harafiahnya saja kita sudah bisa menangkap makna dari peribahasa tersebut. Kucing kalau tidak ada di rumah, tikus-tikus akan dengan leluasa berlarian ke sana kemari. Mereka benar-benar mendapat ruang untuk bisa bereksplorasi dalam rumah.

Seperti dalam peribahasa Spanyol itu, tikus-tikus berdansa ria. Mereka tidak peduli dengan barang-barang yang mereka ambil dari si pemilik rumah. Yang penting mereka kenyang dan terus berpesta ria.

Beda kalau kucing ada. Kalau kucing ada, tikus-tikus akan ketar-ketir. Kendatipun mereka bisa memakan beberapa barang, itu tidak dalam jumlah banyak. Lama-lama mereka akan kapok karena kucing ada di situ juga. Lama-lama juga tikus-tikus itu menghilang dan tidak berani masuk rumah.

Itulah kondisi ideal kalau kucing itu ada dan sehat. Tapi dalam konteks rumah Indonesia, kucing kita ada hanya saja sedang sakit, dan di saat bersamaan, tikus-tikus sedang berpesta dan berdansa.

Kita hanya bisa berharap semoga kucing itu bisa sehat kembali dan menujukkan wajah garangnya dalam memberantas tikus-tikus itu dari rumah Indonesia. Karena Indonesia bukan rumah pesta untuk tikus-tikus.

Tunggu tanggal mainnya, hai tikus-tikus...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun