Babak penyisihan grup baru saja selesai. Semua pertandingan ketiga di grup F alias grup neraka berakhir dengan skor bebek, 2-2, baik itu Portugal vs Prancis, maupun Jerman vs Hungaria. Keseruan memang benar-benar terjadi di grup ini. Keseruan itu tidak hanya datang dari tiga tim besar (Portugal, Prancis, Jerman), tetapi juga dari Hungaria.
Hungaria adalah sebuah negara yang terkurung di daratan Eropa Tengah. Di bagian utara, ada negara Slovakia; bagian timur berbatasan dengan Ukraina dan Rumania; di bagian selatan berbatasan dengan Serbia dan Bosnia-Herzegovina; dan di barat berbatasan dengan Kroasia dan Kroasia. Negara ini terkurung seperti Austria, Ceko, dan Swiss.
Dalam pentas sepak bola Eropa kali ini, tim berjuluk The Magyars ini sejak awal tidak begitu diunggulkan. Hungaria hadir di Euro 2020 melalui babak play-off. Kala itu, mereka bersua Islandia pada November 2020 di Stadion Ferenc Puskas, Budapest. Hungaria sendiri lolos dengan bersusah payah.
Pada menit ke-11, Gylfi Sigurdsson membawa Islandia memimpin. Barulah pada menit ke-88 Hungaria membalas lewat Loic Nego, kemudian unggul 2-1 lewat Dominik Szoboszlai di menit injury time babak kedua(Sumber: republika.co.id). Hungaria pun berhak bermain dalam putaran grup Euro 2020.
Undian untuk menentukan grup pun berlangsung. Tim yang dilatih oleh Marco Rossi ini masuk dalam grup F. Ternyata grup tersebut adalah grup neraka. Di grup F, mereka tergabung dengan tim berstatus juara dan juara favorit Euro 2020 ini: Portugal juara Euro 2016, Prancis juara Piala Dunia 2018, dan Jerman juara Piala Dunia edisi 2014. Dengan status tak diunggulkan sama sekali, Hungaria berani melangkah di Euro 2020.
Putaran grup F pun dimulai. Pada pertandingan pertamanya, Selasa (15/6), Hungaria harus menghadapi juara bertahan, Portugal yang dipimpin oleh Cristiano Ronaldo. Kendati kalah dari Portugal dengan skor 3-0, Hungaria benar-benar membuat para pemain Portugal frustrasi. Portugal benar-benar dibuat bekerja keras. Portugal baru bisa membobol gawang Hungaria pada menit ke-84.
Pada pertandingan keduanya di grup F, Sabtu (19/6), Hungaria kembali menjadi batu sandungan bagi tim unggulan grup F. Lawan mereka adalah Prancis. Pada pertandingan itu, Hungaria membuka keunggulan lewat Attila Fiola pada injury time babak pertama. Prancis dibuat ketar-ketir, dan baru bisa membalas melalui Antoine Griezmann di menit ke-66. Hungaria memaksa tim juara Piala Dunia 2018 itu mengakhiri pertandingan dengan skor 1-1.
Pertandingan ketiganya grup F, Kamis (24/6), Hungaria berhadapan dengan Jerman. Pertandingan ketiga ini adalah laga hidup mati untuk keempat tim di grup neraka. Pada pertandingan melawan Jerman, Hungaria berjuang mati-matian. Tetapi Hungaria tampak tidak peduli dengan status Jerman yang bergelimang trofi dan pengalaman itu.
Hungaria benar-benar memberikan pil pahit kepada Jerman. Hungaria unggul lebih dulu ketika pertandingan baru saja berjalan di menit ke-11. Sebuah kejutan untuk tim sekelas Jerman. Memanfaatkan umpan lambung dari R. Sallai, dm Szalai yang tidak terperangkap offside berhasil merobek gawang Manuel Neur dengan tandukan kepalanya.
Barulah pada menit ke-66, Jerman membalas Hungaria lewat sontekan Kai Havertz. Akan tetapi, Hungaria tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali unggul. Di menit ke-68, Andrs Schfer membawa Hungaria unggul 2-1. Tentu ini pukulan yang telak untuk Jerman yang baru saja membangun asa. Hungaria hampir saja mengorek luka lama Jerman di Piala Dunia 2018 saat kalah dari timnas Korea Selatan dengan skor 2-0.