Pada akhirnya, setiap orang memiliki pilihan dalam hidupnya. Apakah kita ingin menjadi seseorang yang membawa kebahagiaan bagi orang lain, atau justru menjadi pribadi yang menyebarkan luka? Keputusan ada di tangan kita.
Kisah Inspiratif
Seorang anak laki-laki bernama Damar sering berkata kasar kepada teman-temannya. Ia mudah marah dan sering melontarkan kata-kata yang menyakitkan.
Suatu sore, ayahnya menemuinya di teras rumah.
"Damar, kemari sebentar," panggil ayahnya sambil membawa sebilah kayu dan sekotak paku.
"Ada apa, Yah?" tanya Damar heran.
"Ayah ingin kamu memakukan satu paku ke papan ini setiap kali kamu berkata kasar atau menyakiti perasaan seseorang," kata ayahnya dengan lembut.
Damar menurut. Setiap kali ia marah atau berkata kasar, ia memakukan satu paku ke papan itu. Dalam seminggu, papan tersebut sudah penuh dengan paku.
"Yah, papan ini sudah penuh. Aku harus bagaimana sekarang?" tanya Damar.
"Kini, setiap kali kamu bisa menahan diri untuk tidak berkata kasar, cabutlah satu paku dari papan itu," jawab ayahnya.
Damar pun mulai belajar mengendalikan emosinya. Ia lebih berhati-hati dalam berbicara dan mencoba berbicara dengan lebih lembut kepada teman-temannya. Hari demi hari, jumlah paku yang tertancap semakin berkurang, hingga akhirnya tak ada satu pun yang tersisa.