Seperti kata-kata yang terbang sepanjang hari, Â
beberapa jujur, beberapa hanya manis di telinga, Â
lalu semuanya jatuh kembali ke bumi, Â
menghadapkan kita pada kenyataan. Â
Angin berhembus pelan, menyelip di antara rinai hujan. Â
Jalanan basah, rerumputan berkilau. Â
Payung-payung terbuka di trotoar, Â
tapi tidak untuk dua orang di pojok gedung itu. Â
Mereka berdiri diam, saling menatap, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!