Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Adab Bergaul

25 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:15 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adab Bergaul

Pelajaran Berharga dari Petuah Imam Syafi'i

Sahabat sejati adalah mereka yang saling melengkapi, memaafkan ketergelinciran, dan menjaga kepercayaan, karena menjaga persahabatan jauh lebih sulit daripada sekadar menemukannya

Sebagai seorang yang pernah merasakan lika-liku dalam pergaulan, saya sering merenungkan, apa sebenarnya makna dari memiliki sahabat sejati? Pengalaman jatuh bangun dalam hubungan sosial membuat saya belajar bahwa menjalin persahabatan bukanlah hal yang sederhana. Sering kali kita terjebak dalam sikap yang kurang bijak, hingga akhirnya merusak hubungan yang berharga. Pada titik itulah saya mulai mencari panduan hidup, dan salah satu inspirasi terbesar datang dari petuah-petuah bijak Imam Syafi'i tentang adab bergaul.

Adab bergaul adalah cara atau tata krama yang mencerminkan kesantunan, penghormatan, dan nilai moral dalam berinteraksi dengan orang lain. Adab ini tidak hanya menjadi cerminan pribadi seseorang, tetapi juga menjadi landasan penting dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Betapa pentingnya adab ini, karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya hidup sendiri, melainkan selalu membutuhkan orang lain.

Imam Syafi'i, salah satu ulama besar Islam, memberikan nasihat yang sangat relevan tentang adab dalam bergaul. Dalam salah satu petuahnya, beliau berkata, "Jika engkau memiliki sahabat, maka peganglah kedua tangannya erat-erat, karena mencari sahabat sejati sangatlah sulit, adapun meninggalkan sahabat adalah perkara yang mudah." Pesan ini menyadarkan kita akan pentingnya menjaga hubungan dengan sahabat sejati, sebab mencarinya membutuhkan kejujuran, kesabaran, dan ketulusan yang luar biasa.

Selain itu, Imam Syafi'i juga mengingatkan, "Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya, mengisi kekurangannya, dan memaafkan ketergelincirannya." Dalam konteks ini, beliau mengajarkan kepada kita bahwa kesetiaan dalam persahabatan terletak pada kemampuan untuk saling menerima dan memaafkan. Kesempurnaan dalam hubungan bukanlah tujuan, melainkan bagaimana kita saling melengkapi di tengah ketidaksempurnaan.

Namun, adab bergaul juga memerlukan kewaspadaan. Dalam nasihat lainnya, Imam Syafi'i berkata, "Barangsiapa yang menyebarkan namimah (mengadu domba) kepadamu maka ia akan bernamimah tentangmu. Barangsiapa yang menukilkan kejelekan orang lain kepadamu, maka ia akan menukilkan kejelekanmu kepada orang lain." Petuah ini memberikan peringatan agar kita berhati-hati dalam memilih teman. Seseorang yang gemar menjelekkan orang lain di hadapan kita kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama terhadap kita di belakang kita.

Dari petuah-petuah ini, kita belajar bahwa menjaga hubungan baik dalam pergaulan memerlukan kesadaran, kejujuran, dan ketulusan. Adab bergaul bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan pondasi untuk menciptakan hubungan yang kokoh dan saling mendukung. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ini, kita dapat membangun lingkungan sosial yang penuh kedamaian dan kebahagiaan.

Jadi, sudahkah kita menerapkan adab bergaul yang baik dalam kehidupan sehari-hari? Mari renungkan dan praktikkan nilai-nilai luhur ini agar hubungan sosial yang kita bangun menjadi lebih bermakna dan langgeng.

Kesimpulan

Adab bergaul adalah kunci dalam membangun hubungan yang harmonis dan bermakna. Petuah-petuah Imam Syafi'i mengajarkan kita untuk menjaga persahabatan dengan ketulusan, kesabaran, dan kewaspadaan. Memaafkan kekurangan, menerima kesalahan, dan menghindari sikap mengadu domba adalah nilai-nilai penting yang harus kita pegang teguh. Dengan menerapkan adab bergaul yang baik, kita tidak hanya menciptakan kedamaian dalam hubungan sosial, tetapi juga membangun karakter diri yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun