Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melodi

31 Desember 2024   19:59 Diperbarui: 31 Desember 2024   19:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pngegg.com/id/png-bsjdf

M E L O D I

Menggali Makna di Setiap Nada

Hidup ini seperti melodi, tidak selalu sempurna, tetapi setiap nadanya adalah bagian penting dari cerita yang indah. Jangan takut mendengar nada sumbang, karena dari situlah kita belajar untuk menciptakan harmoni yang lebih baik.

Melodi yang paling indah bukanlah yang sempurna, tetapi yang memiliki cerita dalam setiap nadanya

Setiap orang pasti pernah mendengar istilah melodi. Tentu saja, melodi selalu identik dengan musik, dengan alunan nada yang menggugah perasaan. Namun, tahukah kita bahwa melodi tidak hanya ada dalam sebuah lagu atau alunan musik saja? Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering mendengar ungkapan yang menyebutkan "melodi cinta" atau "melodi hujan." Lantas, apakah melodi benar-benar sekadar deretan nada? Atau, mungkin, melodi adalah cara kita memberi makna pada perasaan dan pengalaman hidup yang lebih dalam?

Melodi, dalam pengertian yang paling umum, adalah susunan nada yang berurutan, yang dapat menciptakan suatu harmoni atau irama tertentu. Begitu sederhana, begitu jelas. Tetapi, ketika kita berbicara tentang "melodi cinta" atau "melodi hujan," ada sesuatu yang lebih dari sekadar deretan nada yang kita bayangkan. Apakah kita sengaja menggunakan istilah ini untuk menggambarkan sesuatu yang lebih kompleks dan penuh emosi? Atau mungkin, kita hanya ingin mengubah hal-hal biasa menjadi sesuatu yang lebih puitis dan bermakna?

Melodi cinta, seperti yang sering disebut, sebenarnya tidak lebih dari metafora. Banyak orang menggambarkan cinta sebagai harmoni indah yang tersusun dari emosi bahagia dan kesedihan. Namun, kenyataan tidak selalu seindah itu. Hubungan cinta sering kali penuh dengan ketidakseimbangan sebuah melodi yang sumbang ketika rasa egoisme muncul, atau ketika rasa sakit menggantikan kebahagiaan. Bukankah ini ironi? Melodi yang seharusnya harmonis justru sering terdengar tidak selaras.

Hal serupa berlaku pada "melodi hujan." Kita sering kali membayangkan tetesan air hujan sebagai ritme alam yang menenangkan. Padahal, hujan juga bisa membawa banjir, menghancurkan harapan, dan menyisakan kehancuran. Di mana letak keindahannya? Apakah kita sengaja menutup mata terhadap kenyataan dan hanya mendengar sisi romantisnya? Mungkin, "melodi hujan" hanyalah ilusi yang kita ciptakan untuk menghibur diri.

Melodi, dalam pengertian yang sebenarnya, adalah sesuatu yang konkret rangkaian nada yang dapat dimainkan dan diukur. Namun, manusia memiliki kecenderungan untuk memaknai hal-hal abstrak dengan cara yang puitis. Kita memproyeksikan perasaan dan harapan kita ke dalam istilah yang indah, meskipun maknanya tidak selalu sesuai dengan realitas. Mungkin, inilah cara kita bertahan melihat harmoni di tengah kekacauan.

Lebih ironis lagi, kita sering memaksakan keselarasan dalam hidup yang penuh ketidakseimbangan. Melodi cinta, melodi hujan, atau melodi kehidupan sekalipun, tidak selalu terdengar harmonis. Tetapi, justru di dalam ketidaksempurnaan itulah, kita menemukan makna yang sesungguhnya. Melodi bukan hanya tentang keindahan yang sempurna, melainkan tentang keberanian untuk mendengarkan nada, bahkan saat ia terdengar sumbang.

Kesimpulan

Melodi tidak selalu tentang keindahan yang sempurna, tetapi tentang keberanian untuk mendengarkan setiap nada, baik yang harmonis maupun yang sumbang. Dalam kehidupan, melodi cinta, hujan, atau apa pun yang kita sebut sebagai melodi hanyalah cara kita memberi makna pada hal-hal yang kita rasakan. Ironi di balik ketidaksempurnaan melodi mengajarkan kita untuk menghargai perjalanan, bukan hanya hasil akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun