Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Renungan di Penghujung Tahun

31 Desember 2024   17:33 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RENUNGAN DI PENGHUJUNG TAHUN

Waktu berputar, tahun berganti, namun hakikatnya ia tak berbeda dari pergantian hari, minggu, atau bulan. Tak ada yang istimewa, hanya ilusi perayaan yang kadang membuat lupa diri.

Seorang muslim sejati tak perlu ikut larut dalam euforia pergantian tahun. Sebaliknya, ia diajak bermuhasabah merenung dalam diam, menghitung langkah-langkah yang telah dilalui. Apakah jalan yang ditempuh semakin mendekatkan diri pada ketaqwaan? Ataukah hanya langkah sia-sia yang menjauhkan dari cahaya-Nya?

Tidakkah kita menyadari, setiap detik yang berdetak membawa kita menuju akhir? Lembaran kalender yang disobek, hari-hari yang berlalu, semua hanyalah lonceng halus yang mengingatkan: waktu kita di dunia semakin tipis, dan liang lahad semakin dekat.

Lihatlah, pergantian tahun tak hanya membawa angka baru, tapi juga cerita tentang malaikat maut yang menyapa teman, saudara, atau bahkan keluarga kita. Apakah itu belum cukup menjadi pelajaran?

Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berucap, "Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka hilang pula sebagian dirimu."

Jika hari demi hari terlewat begitu saja, pantaskah kita mengisi awal tahun dengan dosa dan foya-foya, namun tetap berharap hidup yang lebih baik? Tanpa usaha menjadi lebih baik, harapan itu hanyalah angan kosong.

KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, pernah berpesan, "Hidup di dunia ini hanyalah perjalanan menuju akhirat. Jangan habiskan waktumu dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Jadikan ilmu dan amalmu sebagai bekal menuju tempat yang abadi." Pesan ini mengingatkan kita untuk senantiasa fokus pada apa yang kekal dan bermakna.

KH. Abdullah Gymnastiar juga mengingatkan, "Kebahagiaan hakiki bukanlah ketika tahun berganti atau pencapaian duniawi terpenuhi, tetapi ketika hati semakin dekat dengan Allah. Tanyakan pada diri kita, apakah kita semakin cinta kepada-Nya, atau justru menjauh?"

Maka, mari kita jadikan penghujung tahun ini sebagai titik awal perbaikan diri. Tinggalkan kebiasaan buruk, perbanyak amal shalih, dan tingkatkan ketaqwaan. Karena siapa tahu, tahun ini adalah persinggahan terakhir kita di dunia.

Syaikh Bin Baz rahimahullah mengingatkan, "Bisa jadi ajal itu sudah dekat sementara engkau masih lalai. Banyak orang yang di pagi hari tidak menjumpai sore, atau di malam hari tak lagi bangun esoknya. Orang cerdas adalah mereka yang senantiasa bersiap menghadapi akhirat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun