Menahan RinduÂ
Takdir menulis akhir kisah cinta
Menggemakan duka ke seantero semesta
Bak mendung kelabu menutup cakrawala.
Tiada guna mencari pangkal luka
Tak layak pula melayangkan prasangka
Hanya menambah nestapa di jiwa
Menggores trauma yang tak terkira.
Sering kucari jawab dari cerita
Namun logika terpatah, hanya hampa tersisa
Diamku menyerap pedih yang menyapa
Luka menggilas, tiada tangan menjangka
Semakin dalam, derita ini melanda.
Biarlah dunia bersorak dan tertawa
Merayakan tragedi yang membuatku terluka
Kujauhkan langkah dari hiruk dan canda
Berteman tangis dalam hening yang membara
Menatap rapuh, jiwa semakin terdera.
Kapan kekuatan kan kembali merekah?
Membangun kembali daya yang luruh dan lelah
Menghidupkan sauh untuk menembus badai gundah
Menghapus kelam, membangun cahaya yang megah.
Dunia yang suram butuh ceria kembali
Meski rindu ini terkubur dalam abadi
Kujaga asa agar hati tak pernah mati
Menerangi gelap hingga pagi berseri.
Perpisahan tiada lagi menghadirkan pertemuan
Namun rindu kan menjadi doa penuh harapan
Meyakini kasih-Nya menyulam kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H