Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pikuk

26 November 2024   13:29 Diperbarui: 26 November 2024   13:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pikuk

Di sudut kota, suara saling berlomba,

Deru kendaraan memotong udara,

Langkah-langkah tergesa di trotoar sesak,

Pikuk ini menggema tanpa jeda.

Burung pun enggan berkicau riang,

Tenggelam oleh hiruk manusia serupa perang,

Setiap teriakan memecah keheningan pagi,

Mengisi ruang hati yang sunyi.

Namun, di tengah ribut yang tiada usai,

Ada harap kecil melayang damai,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun