Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Lagi tentang Demokrasi

26 November 2024   08:04 Diperbarui: 26 November 2024   08:06 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Lagi Tentang Demokrasi 

Pilkada, sebuah pentas demokrasi yang penuh ilusi.

Kita disuruh memilih, seolah-olah suara kita benar-benar berarti.

Tapi apakah kita benar-benar memilih? Atau hanya dipermainkan oleh mereka yang berkuasa?

Pemilu ini seperti permainan, di mana rakyat hanyalah pion yang tak tahu aturan.

Janji-janji manis pemimpin itu hanya racun yang disebarkan,

Diberikan di setiap sudut, tapi menguap setelah terpilih.

Apa yang kita pilih sebenarnya hanya pilihan antara dua keburukan,

Antara yang satu lebih licik, yang lain lebih licin. Tapi, apakah kita punya pilihan yang lebih baik?

Jadi, apakah Pilkada ini benar-benar pilihan? Atau sekadar sebuah ritual yang memenjarakan kita dalam kebohongan sistem?

Kita disuruh memilih dengan harapan, tapi tak pernah diberi alternatif yang nyata.

Pilkada: bukan lagi tentang demokrasi, tapi tentang siapa yang paling pintar menipu rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun