Mentari menyelinap lewat celah jendela,
Memberi terang pada ruang yang tiada warna.
Namun, apakah ia membawa hangat?
Ataukah hanya bayangan yang sesaat?
Di antara meja dan kursi yang berdebu,
Ada suara kecil menembus bisu.
Adakah tawa yang tulus terdengar?
Atau hanya gema dari harapan yang samar?
Papan tulis penuh garis tak beraturan,
Menjanjikan ilmu, atau sekadar lukisan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!