Kado yang Tak Pernah Ada
Di sudut kelas, aku termenung sendiri,
 Hari istimewa itu hampir tiba lagi.
 Hari untukmu, guruku yang mulia,
 Namun aku hanya seorang anak tanpa daya.
Ingin kuberi kau hadiah yang indah,
 Sebentuk kenangan yang membuatmu megah.
 Namun kantongku kosong, suara hati lirih,
 Menyisakan harap dalam sepi yang pedih.
Aku ingin membungkus penghormatan,
 Dalam kotak kecil penuh harapan.
 Namun, tak ada pita, tak ada kertas,
 Hanya air mata di sudut mataku yang panas.
Guruku, maafkan aku yang tak mampu,
 Hanya doa kubisikkan dalam pilu.
 Semoga kau tahu, di dalam hati ini,
 Engkau selalu pahlawan yang tak terganti.
Kado tak pernah ada, tapi cintaku nyata,
 Untuk semua ilmu yang kau bawa.
 Terima kasih, guruku, dari lubuk jiwa,
 Meski tak terucap, kau adalah cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H