Namun, tak ada pita, tak ada kertas,
 Hanya air mata di sudut mataku yang panas.
Guruku, maafkan aku yang tak mampu,
 Hanya doa kubisikkan dalam pilu.
 Semoga kau tahu, di dalam hati ini,
 Engkau selalu pahlawan yang tak terganti.
Kado tak pernah ada, tapi cintaku nyata,
 Untuk semua ilmu yang kau bawa.
 Terima kasih, guruku, dari lubuk jiwa,
 Meski tak terucap, kau adalah cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!