Senja Saat Itu
Senja yang saat itu, begitu nyata,
Menyelimuti kita dalam lembut warna,
Di antara riak ombak dan angin yang bicara,
Kuungkap cinta yang terpendam lama.
Engkau tersenyum, dan dunia terhenti,
Hanya ada kita di tepian hari,
Seolah senja itu adalah milik kita saja,
Menjadi saksi perasaan yang tak terduga.
Namun waktu berjalan dengan diamnya,
Kau pergi membawa separuh asa,
Tinggal kenangan yang setia merawat rindu,
Tentang senja yang pernah jadi milikku dan milikmu.
Kini, setiap kali senja turun perlahan,
Aku kembali ke masa yang tak tergantikan,
Senja yang saat itu---tetap abadi di hati,
Meski kau tak lagi di sini, ia selalu kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H