SENANDUNG DIAM DI HARI ULANG TAHUNÂ
Di sudut yang sama, dengan suasana yang diam,
Seorang pemuda menatap lembut, hatinya diam-diam.
Dia menyaksikan gadis itu, dengan senyum yang tenang,
Merayakan hari istimewanya, tanpa hiruk-pikuk yang bimbang.
Dia tidak butuh keramaian, tidak butuh perhatian,
Hanya segelas susu cokelat, menemani kesendiriannya.
Pemuda itu mengerti, kesunyian yang dia cari,
Dia pun merasakan, detik waktu yang menghampiri.
Maka dia menulis sebuah surat, dengan kata-kata tulus,
"Selamat ulang tahun, gadis yang damai dalam gulungan waktu yang halus.
Semoga setiap tetes cokelat yang kau cicip,
Membawa kebahagiaan, seperti kembang yang mengembang di musim semi.
Aku di sini, di sudut yang lain,
Mengagumi kekuatanmu, dalam kesederhanaan yang kau pilih.
Ketika kau kembali, setelah setahun dalam cumbu waktu,
Aku berharap bisa melihatmu, dengan senyum yang lebih cerah, penuh semangat baru."
Pemuda itu meninggalkan suratnya, di meja tempat gadis itu duduk,
Dan pergi dengan harapan, bahwa dia telah memberikan sedikit cahaya, dalam sepi yang dia peluk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H