Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

K-Reward: Antara Tantangan, Hambatan dan Harapan

24 Juli 2024   11:17 Diperbarui: 24 Juli 2024   11:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

K-Reward: Antara Tantangan, Hambatan dan Harapan

Oleh: Abi Wihan 

Kompasiana, sebuah platform blog komunitas yang populer di Indonesia, telah memperkenalkan aturan baru untuk mendapatkan K-Reward. Aturan ini mensyaratkan penulis untuk memiliki minimal satu artikel berlabel headline dan tiga artikel highlight setiap bulan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas konten yang diterbitkan di platform ini. Namun, bagi sebagian penulis, aturan ini menghadirkan tantangan tersendiri.

Sejak diperkenalkan, aturan baru ini telah mempengaruhi cara penulis berinteraksi dengan platform. Banyak penulis yang mulai mengalokasikan lebih banyak waktu dan usaha untuk menghasilkan artikel yang memenuhi kriteria tersebut. Di satu sisi, hal ini dapat mendorong peningkatan kualitas tulisan secara keseluruhan. Namun di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi penulis yang belum pernah mendapatkan label headline sebelumnya.

Aturan ini juga membawa dampak terhadap dinamika komunitas penulis di Kompasiana. Beberapa penulis merasa terbebani dengan target yang harus dicapai setiap bulan, sementara yang lain melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis mereka. Diskusi dan debat mengenai efektivitas aturan ini terus berlangsung di kalangan komunitas, menciptakan berbagai perspektif tentang bagaimana seharusnya standar penilaian diterapkan.

Sebagai seorang penulis di Kompasiana yang telah menerbitkan 755 artikel sejak bergabung, saya merasa pesimis dengan aturan baru ini. Sejauh ini, belum ada satu pun artikel saya yang berhasil mendapatkan label headline. Satu sisi, saya melihat ini sebagai tantangan untuk memperbaiki kualitas tulisan saya. Namun di sisi lain, ini juga menjadi hambatan untuk mendapatkan K-Reward yang sebelumnya saya terima. Meskipun demikian, saya sangat berharap dapat meraih K-Reward seperti bulan-bulan sebelumnya.

Menulis di Kompasiana telah menjadi bagian penting dalam kehidupan saya. Setiap artikel yang saya tulis adalah hasil dari pemikiran, riset, dan usaha yang tidak sedikit. Dengan adanya aturan baru ini, saya merasa seolah-olah harus memulai dari awal lagi, mencoba memahami apa yang diperlukan untuk mencapai standar yang ditetapkan. Ini adalah proses yang menantang, tetapi juga membuka peluang untuk pembelajaran dan pertumbuhan.

Meskipun demikian, saya tetap optimis bahwa setiap usaha yang saya lakukan akan membuahkan hasil. Pengalaman menulis selama ini telah mengajarkan saya untuk tidak mudah menyerah dan terus berusaha memperbaiki diri. Aturan baru ini, meskipun sulit, adalah panggilan untuk mengasah kemampuan saya lebih jauh lagi. Dengan tekad dan dedikasi, saya percaya bahwa saya dapat mengatasi hambatan ini dan meraih prestasi yang lebih tinggi di Kompasiana.

Tantangan

Aturan baru ini mengharuskan penulis untuk meningkatkan kualitas dan relevansi artikel mereka agar dapat menarik perhatian editor dan pembaca. Ini berarti penulis perlu lebih teliti dalam memilih topik, melakukan riset yang mendalam, serta menulis dengan gaya yang menarik. Tantangan lainnya adalah persaingan yang semakin ketat di antara penulis lain yang juga berusaha mendapatkan label headline dan highlight.

Selain itu, menulis artikel yang dapat menarik perhatian editor bukanlah tugas yang mudah. Penulis harus memahami tren terkini dan isu-isu yang relevan, serta mampu menyajikan perspektif yang unik. Ini memerlukan waktu dan usaha yang lebih dalam proses penulisan. Kadang-kadang, meskipun sudah berusaha keras, artikel yang dihasilkan mungkin masih belum memenuhi ekspektasi editor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun