Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagiku yang Letih

8 Juli 2024   07:04 Diperbarui: 8 Juli 2024   07:16 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawali pagi dengan letih yang menggantung  

Perjalanan delapan jam, lelah tak bertepi  

Melintasi batas waktu, menyapa fajar sendu

Mata nanar menggapai cahaya pertama  

Menembus kabut pagi, memecah dingin  

Sisa lelap yang tertinggal di pelupuk mata  

Mengiringi langkah yang perlahan bangkit

Embun menyentuh bumi, menyegarkan jiwa  

Di ufuk timur, mentari mulai tersenyum  

Meski raga letih, hati tetap menyala  

Menyongsong hari baru dengan harapan tak terhingga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun