Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merengkuh Rindu yang Tertahan

4 Juli 2024   09:19 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:25 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sini aku menanti, dalam sunyi malam

Kenanganmu hadir, bagai angin membawa harum bunga

Kau gadis kecil, melukis dunia dengan senyuman

Kupu-kupu dan matahari, kau tuangkan dalam tiap goresan

Namun jarak memisah, waktu menggerus kenangan

Meski rindu tetap membekas, tak kunjung hilang

Aku masih menatap, mencari bayangmu di langit malam

Bilakah kita bertemu kembali, dalam pelukan hujan yang tenang?

Di matamu, kutemukan mendung yang tak tertahankan

Aku berharap, kelak hujan akan turun

Menghapus jarak, merengkuh rindu yang tertahan

Dan kita akan bersama lagi, di bawah langit yang cerah dan bersahaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun