Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Inovatif Melalui Model Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) di Sekolah

10 Juni 2024   23:12 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:42 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendekatan Inovatif Melalui Model Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) di Sekolah

Menjadi seorang guru di SD Negeri Lung Manyo, Kecamatan Manyak Payed, adalah kebanggaan tersendiri, ini merupakan amanah dan tanggung jawab saya sebagai seorang guru dalam mendampingi peserta didik selama proses pembelajaran di sekolah, dan Saya merasa memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi dalam upaya pemerintah mewujudkan generasi emas mendatang. Sebagai seorang guru sekolah dasar, saya bertanggung jawab untuk tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kemampuan anak-anak yang akan menjadi pemimpin masa depan.

Dengan berbagai upaya yang telah saya lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang dikenal dengan istilah Student Centered Learning. Pendekatan ini merupakan perubahan paradigma dari metode pengajaran tradisional, di mana guru berperan sebagai pusat utama pengetahuan, menjadi fasilitator yang mendukung dan membimbing siswa dalam proses belajar mereka. Di SD Negeri Lung Manyo, implementasi Student Centered Learning dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Apakah Student Centered Learning ?

Menurut Westwood (2008), Student Centered Learning (SCL) adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada kebutuhan, kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa. Dalam pendekatan ini, siswa memainkan peran aktif dalam proses belajar mereka, sementara guru berfungsi sebagai fasilitator yang mendukung dan membimbing. SCL mendorong siswa untuk mengambil tanggung jawab lebih besar atas pembelajaran mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mempraktikkan pemecahan masalah secara mandiri dan kolaboratif. Pendekatan ini menekankan pada partisipasi siswa yang aktif dan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata serta pengalaman pribadi mereka.

Berdasarkan pendapat dari Westwood tersebut maka dapat saya simpulkan bahwa pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning) merupakan pendekatan pendidikan yang menempatkan siswa sebagai fokus utama dalam proses belajar mengajar. Metode ini menekankan pada pemberian kebebasan kepada siswa untuk mengatur sendiri proses belajarnya, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta meningkatkan partisipasi dan keterlibatan mereka dalam kelas. Pendekatan ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan, minat, dan gaya belajar setiap siswa, sehingga mereka dapat belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

Metode ini melibatkan berbagai strategi seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan pembelajaran mandiri yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan demikian, siswa didorong untuk aktif mencari informasi, berkolaborasi dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta pemecahan masalah. Pendekatan ini juga memungkinkan guru untuk lebih memahami kebutuhan individu siswa dan memberikan dukungan yang tepat.

Beberapa langkah yang saya lakukan bersama rekan-rekan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, kepala sekolah yang tergabung dalam komunitas belajar di sekolah  (Teacher Learning Center SD Neegri Lung Manyo) dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada siswa :

  • Pelatihan Guru: Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan yang memadai tentang metode Student Centered Learning agar dapat menerapkannya dengan efektif di kelas. Pelatihan ini meliputi pengenalan teori pembelajaran, teknik fasilitasi, dan cara mengelola kelas yang interaktif. pelatihan dilakukan secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar, Pelatihan bersama baik KKG Guru Kelas, KKGA Guru PAI, KKGO Guru Olahraga, maupun diklat atau program dari kementerian pendidikan riset dan tekhnolgi seperti pendidikan guru penggerak, PKG PJOK, Pendidikan Inklusi, dll yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri sebagai pendidik dan berdampak pada peserta didik.
  • Kurikulum Fleksibel : Kurikulum untuk memberikan fleksibilitas kepada siswa dalam memilih topik yang diminati dan metode belajar yang sesuai dengan mereka. Hal ini dapat melibatkan penyesuaian jadwal, proyek pilihan, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung minat siswa.
  • Teknologi Pendidikan: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang mendukung pendekatan ini dengan menyediakan berbagai sumber belajar digital, alat kolaborasi online, dan platform penilaian yang adaptif. Teknologi juga memungkinkan pembelajaran jarak jauh dan memberikan akses ke informasi yang lebih luas.
  • Lingkungan Belajar yang Mendukung: Berupaya secara berkala untuk menciptakan lingkungan fisik dan emosional yang kondusif sangat penting untuk pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kelas dirancang untuk mendukung interaksi dan kolaborasi, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa untuk bereksplorasi dan berekspresi.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning atau SCL) memiliki berbagai dampak positif dan manfaat yang dirasakan, baik bagi siswa, guru, dan keseluruhan proses pendidikan. Berikut adalah beberapa dampak dan manfaat utama dari penerapan SCL:

Dampak dan Manfaat bagi Siswa

  • SCL mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam proses belajar.
  • Dengan pendekatan yang melibatkan pemecahan masalah dan proyek nyata, siswa belajar berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengembangkan solusi kreatif.
  • SCL mengajarkan siswa untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, mengembangkan keterampilan belajar mandiri, dan manajemen waktu.
  • Melalui kegiatan kolaboratif, siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi dengan efektif, dan menghargai perspektif orang lain.
  • Siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahami konsep secara mendalam dan mampu menerapkannya dalam situasi nyata.

Dampak dan Manfaat bagi Guru

  • Guru yang menerapkan SCL sering kali mengembangkan keterampilan baru dalam mengelola kelas, memfasilitasi diskusi, dan mengembangkan kurikulum yang lebih dinamis.
  • Guru memiliki kesempatan untuk memahami siswa secara individu, mengidentifikasi kebutuhan dan minat mereka, serta memberikan dukungan yang lebih personal.
  • SCL mendorong guru untuk mengeksplorasi metode pengajaran baru dan kreatif, membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan.
  • Dampak dan Manfaat bagi Proses Pendidikan
  • Kelas menjadi tempat yang lebih interaktif dan dinamis, di mana siswa aktif berpartisipasi dan terlibat dalam pembelajaran.
  • Dengan fokus pada aplikasi praktis dan masalah nyata, siswa lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata dan kehidupan profesional.
  • SCL menggunakan berbagai metode penilaian yang lebih komprehensif, termasuk proyek, presentasi, dan portofolio, yang memberikan gambaran lebih lengkap tentang kemampuan siswa.
  • SCL menanamkan kecintaan belajar dan rasa ingin tahu yang berkelanjutan pada siswa, mempersiapkan mereka untuk terus belajar sepanjang hidup mereka.

Kesimpulan

  • Pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pendekatan inovatif yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama di SD Negeri Lung Manyo. Dengan menempatkan siswa sebagai fokus utama, metode ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan. Sebagai seorang guru, saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan metode ini agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswa saya.
  • Implementasi Student Centered Learning memerlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pemerintah. Dengan dukungan yang tepat, saya dan rekan-rekan dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memberdayakan generasi mendatang untuk mencapai kesuksesan dan mewujudkan potensi maksimal mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun