Semua tak Sama
Oleh: Abi WihanÂ
Pagi ini, 22 April 2024 saya sudah bersiap untuk mengajar di kelas 4 sesuai dengan jadwal pelajaran, ketika memasuki kelas terdengar riuh suara siswa yang selalu bikin kangen untuk berinteraksi dengan mereka, seketika saya menyapa dan memotivasi mereka untuk semangat belajar dihari ini,Â
Setelah itu, kelas diawali dengan doa dengan dipandu oleh salah satu siswa.
Ketika berdoa mata saya tertuju kepada mereka yang duduk rapi dan khidmat membaca doa, ada siswa laki-laki dan siswa perempuan yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki artinya jumlah mereka ada 24. Mata tertuju kepada siswa perempuan yang jumlahnya lebih banyak dan dari siswa perempuan tersebut ternyata mereka tak sama, tinggi mereka tak sama, berat badan jg berbeda begitu juga dengan siswa laki-laki. Satu persatu saya tatap wajah mereka dan ternyata juga tak sama, ada yang sedang tersenyum, bercerita, bermain namun ada juga juga yang diam seolah penuh beban, ada yang ceria, terlihat bersedih dan ada yang terlihat biasa-biasa saja. Semakin saya melihat dan perhatikan ternyata perbedaan Meraka semakin banyak dan memang benar tak ada satupun yang sama diantara mereka.Â
Saat saya berinteraksi dengan mereka, respon mereka juga tak sama, masing-masing dengan pendapat dengan sudut pandang Mereke yang berbeda namun ada juga siswa yang hanya diam saja, tiba-tiba salah satu siswa berdiri dan izin ingin membeli pulpen, siswa berikutnya juga menyampaikan bahwa ia juga izin ingin ke toilet, ada juga siswa yang menyampaikan bahwa ia lapar karena belum sarapan dan ternyata kondisi dan kesiapan belajar siswa juga tak sama, tiba-tiba terdengar ucapan salam dari salah satu siswa yang terlambat datang. Lagi-lagi semakin menyelami siswa-siswi di kelas perbedaan-perbedaan semakin banyak saya temukan.
Hal ini sejalan dengan judul puisi yang pernah saya publis di Kompasiana sebelumnya dengan judul "siswa Beragam bukan Seragam"
Saat proses pembelajaran berlangsung, saya yakin kita sebagai guru juga menyadari masih banyak perbedaan-perbedaan yang kita temukan seperti minat belajar siswa, kecerdasan, kemampuan, kecepatan belajar, gaya belajar dan keragaman lain yang bisa kita temukan pada saat kita mulai berinteraksi dengan siswa kita. Hal memantik saya untuk bukan hanya mengetahui dan mengerti keragaman tersebut namun sebagai seorang guru saya juga harus bisa memahami keragaman peserta didik tersebut dengan memahami hal tersebut tentunya saya berusaha menyiapkan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar seluruh peserta didik dengan keberagaman yang ada.
Keragaman peserta didik di sekolah adalah harta yang berharga. Seperti Warna-warni bunga yang mempercantik taman, keberagaman ini memberikan keindahan dan keunikan yang tak ternilai.
Bisa kita bayangkan jika semua siswa dalam kelas itu sama, sama fisiknya, wajah sama, tinggi dan berat badan sama, jenis kelamin sama, tentu tidak menarik dan membosankan suasan kelas.