Assalamu'alaikum Kompasianer!
Gimana kabar hari ini? semoga kompasianer selalu dalam keadaan sehat dan bahagia.
Hmmmm, aroma lebaran sepertinya sudah sangat terasa, iya kan? dengan segala persiapan yang matang untuk menyambut hari yang fitri bersama keluarga tercinta, bagaiamana dengan persiapan lebaran kompasianer? pastinya sudah banyak yang kompasianer lakukan untuk menyambut hari lebaran, dari beres-beres rumah, pakaian baru, kue lebaran hingga persiapan membuat menu lebaran dan yang tak ketinggalan pastinya resep lebaran warisan keluarga, termasuk resep klasik warisan keluarga. saya yakin kompasianer memilki resep klasik lebaran warisan keluarga yang selalu ada dalam sajian saat lebaran dan  jika tidak ada di saat lebaran terasa ada yang kurang pastinya, kwakwaka
Resep lebaran warisan keluarga adalah hidangan lezat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan lebaran. Di dalam setiap keluarga, ada saja yang memiliki resep-resep klasik yang telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi, dan menjadi ciri khas dan identitas dari setiap rumah tangga.
Dalam upaya untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan tradisi, banyak keluarga yang masih mempertahankan resep-resep klasik dalam menyajikan hidangan Lebaran. Resep-resep ini bukan hanya sekadar tentang cita rasa, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, pengabdian, dan kesederhanaan. Dalam kesempatan ini Abi Wihan akan menelusuri salah satu resep warisan keluarga saya yang menjadi  bagian  tak terpisahkan dari perayaan Lebaran bersama keluarga
Resep-resep klasik Lebaran warisan keluarga tidak hanya mencakup hidangan kue-kue tradisional seperti nastar, kue kering, dan ketupat, tetapi juga beragam hidangan berat seperti rendang, opor ayam, sambal goreng dan dodol, dll. Setiap resep memiliki cerita dan teknik tersendiri yang diwariskan dari generasi ke generasi. Misalnya, dalam membuat kue kering, ada teknik khusus dalam menyiapkan adonan hingga saat pengovenan agar menghasilkan tekstur dan rasa yang sempurna. Begitu pula dalam memasak rendang, diperlukan kesabaran ekstra dalam mengolah daging dan rempah-rempah hingga menghasilkan hidangan yang gurih dan lezat. begitu juga dengan dodol. kue si hitam manis.
Dodol telah lama menjadi bagian dari tradisi Lebaran keluarga saya, dan mungkin juga bagi banyak keluarga di nusantara dengan khas masing-masing. Sebagai hidangan manis yang lezat dan tahan lama, dodol sering dianggap sebagai camilan khas untuk menyambut tamu yang datang berkunjung selama masa perayaan Lebaran. Seiring berjalannya waktu, dodol menjadi semacam "warisan kuliner" yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga-keluarga, menjadikannya sebuah resep klasik Lebaran yang sangat dihargai.
Saya dengan bangga akan membagikan resep klasik dodol, kue si hitam manis kepada kompasianer, sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan warisan budaya dan kebersamaan keluarga di tengah zaman yang terus berubah. Semoga dengan mencoba resep ini, pembaca dapat merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang sama seperti yang kami rasakan di setiap perayaan Lebaran.Â
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras
- 500 ml santan kelapa
- 300 gram gula merah, sisir halus
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
- 2 lembar daun pandan, simpulkan
Cara Mengolah:
- Campur tepung beras, gula pasir, gula merah, garam, dan santan kelapa dalam panci.
- Masukkan daun pandan ke dalam campuran tersebut.
- Panaskan campuran di atas api sedang sambil terus diaduk secara terus-menerus agar tidak menggumpal.
- Setelah campuran mendidih, teruskan memasak sambil terus diaduk hingga adonan mengental dan melekat di spatula. Proses ini membutuhkan kesabaran dan perhatian agar dodol tidak gosong atau terlalu cair.
- Setelah mengental, angkat adonan dodol dari panci dan tuang ke dalam loyang yang sudah diolesi minyak atau dialasi plastik.
- Ratakan permukaan dodol dan biarkan dingin hingga mengeras sebelum dipotong-potong sesuai selera.
Proses pembuatan dodol merupakan momen yang sangat seru bersama keluarga. Saat mengaduk adonan dodol di atas api, saling bergantian mengaduk dan bercerita tentang kenangan masa lalu atau resep-resep warisan keluarga lainnya. Bau harum dodol yang mulai tercium akan membangkitkan nostalgia dan semangat kebersamaan di antara anggota keluarga. Setelah dodol selesai dimasak dan diolah, saatnya untuk bersama-sama mencicipi hasil karya bersama sambil tertawa dan bercanda, upss, tentunya saat berbuka puasa ya!!. Proses ini tidak hanya menghasilkan dodol lezat, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dan tradisi keluarga yang tak terlupakan.