Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenyataan dan Harapan: Mengelola Ketidaksesuaian dalam Kehidupan

13 Maret 2024   23:45 Diperbarui: 14 Maret 2024   04:50 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanan hidup ini, ketidaksesuaian antara kenyataan dan harapan adalah hal yang tak terhindarkan

Allah SWT Berfirman

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

(QS : Al-Baqarah :216)

Janganlah dengan mudah mengeluh dan membenci ketika keinginan dan harapan kita tidak terpenuhi. Mari kita biasakan menerima segala sesuatu yang telah menjadi ketentuan Allah, meskipun terkadang hal tersebut tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Sesungguhnya Allah tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tetapi Dia pasti memberikan apa yang kita butuhkan dan yang terbaik untuk kita. 

Tidak semua yang kita harapkan dan cita-citakan akan tercapai atau terwujud, karena ada ketetapan Allah yang menentukan. Meskipun terkadang kita tidak menerima dan menyukai ketentuan yang telah Allah tetapkan untuk kita. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kita anggap buruk, boleh jadi baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita. 

Mulailah menerima dengan lapang hati dan tak perlu disesali, karena kita mau menerima atau menolaknya, dia tetap terjadi. Sesungguhnya akan ada hikmah dan kebaikan bagi kita di balik semua ketentuan Allah. 

Untuk mengembangkan sikap lapang hati, berikut beberapa langkah yang dapat kita lakukan:

  • Refleksi Diri: kita perlu merenung dan memahami diri sendiri. Pertanyakan pada diri kita mengapa kita merasa kesal atau tidak menerima suatu situasi. Apakah itu karena ego, ketidaknyamanan, atau harapan yang tidak terpenuhi?
  • Terima Kondisi dengan Ikhlas: Cobalah untuk menerima kondisi apa adanya. Ingatlah bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai keinginan kita. Ketika kita menerima dengan ikhlas, kita akan merasa lebih tenang
  • Latih Kesabaran: Sikap lapang hati seringkali memerlukan kesabaran. Latih diri kita untuk tidak mudah marah atau frustasi ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.
  • Berpikir Positif: Lihatlah sisi baik dari setiap situasi. Mungkin ada hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman tersebut. Fokus pada hal-hal positif akan membantu kita menerima dengan lebih mudah.
  • Buka Hati untuk Belajar: Terkadang, ketidakpuasan kita terhadap suatu kondisi disebabkan oleh ketidaktahuan atau ketidakmengertian. Buka hati untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang apa yang terjadi.
  • Bersyukur: Ingatlah bahwa banyak orang di dunia ini menghadapi situasi yang jauh lebih sulit daripada kita. Bersyukurlah atas apa yang kita miliki dan jangan terlalu fokus pada apa yang belum kita dapatkan.
  • Berdoa: Berdoa dapat membantu kita menenangkan pikiran dan mengembangkan sikap lapang hati. Berbicaralah dan mengadu kepada Allah 

Ingatlah bahwa mengembangkan sikap lapang hati adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran. Tetaplah berusaha dan jangan terlalu memaksakan diri sendiri.

Memiliki sikap lapang hati memiliki beragam manfaat dalam kehidupan sehari-hari:

  • Berbaik Sangka: Hati yang lapang membuat kita lebih mudah menerima segala bentuk kenyataan, baik manis maupun pahit. Kita percaya bahwa setiap hal yang terjadi pasti memiliki hikmah yang bisa dijadikan pelajaran berharga dalam menjalani kehidupan. Dengan berbaik sangka, harapan untuk bangkit akan terus ada
  • Emosi Tidak Mudah Terpancing: Orang dengan hati yang lapang tidak mudah terpancing emosinya. Mereka memaklumi bahwa sifat manusia beragam, dan selama perlakuan orang lain tidak keterlaluan, mereka akan tetap sabar.
  • Mengurangi Beban Pikiran: Dengan melapangkan hati, kita membebaskan diri dari beban pikiran yang bisa mengganggu kesehatan. Hati dan pikiran yang lapang dapat membuat tubuh kita sehat dan hidup kita lebih bahagia.
  • Meningkatkan Derajat Manusia: Sikap lapang hati membantu kita menjaga norma-norma agama, sosial, dan adat istiadat. Selain itu, kita bisa menumbuhkan kasih sayang terhadap sesama.
  • Menggapai Kedamaian: Hati yang lapang membantu kita menghadapi segala misteri kehidupan dengan lebih tenang dan damai. Kita bisa lebih mudah menerima ketentuan Allah dan melihat sisi baik dari setiap situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun