Keikhlasan merupakan tanda hidupnya hati, dengan ikhlas akan mendatangkan keselamatan dari kebinasaan dunia dan akhirat.
Keikhlasan merupakan ruh bagi hamba Allah yang bertaqwa dan wajah yang paling indah pada seorang hamba adalah wajah orang yang ikhlas. Sungguh keikhlasan memilki kedudukan yang tinggi dan luhur.
Keihlasan merupakan  salah satu dari dua rukun yang agung dan merupakan pondasi agama yang mulia, dan pondasi yang kedua adalah memurnikan ittiba' kepada Rasul yang mulia. keduanya merupakan pondasi layaknya sebuah banguna yaitu seperti seperti ruh bagi jasad. Â
"Sesungguhnya amal ibadah, jika ia ikhlas tetapi tidak benar, ia tidak diterima. Dan jika ia benar namu tidak ikhlas, juga akan ditolak, hingga amal yang kita lakukan harus benar dan ikhlas. Amal yang ikhlas adalah amalan yang dilakukan semata-mata karena Allah dan amalan yang benar adalah amalan yang sesuai dengan sunnah Rasul yang agung.
 Sesungguhnya dengan mengikhlaskan amal akan menajaga kita dari mendapatkan su'ul khatimah yaitu akhir kehidupan yang buruk. sebuah amalan tanpa keihklasan maka bagian yang kita dapatkan dari amal yang kita lakukan adalah capek dan lelah semata, alangkah malang dan meruginya amal tanpa keihlasan.
Allah Berfirman (QS Al-An'am: 162-163)
Artinya:Â
"Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb Seru Sekalian Alam, tiada sekutu bagi-Nya"Â
Ikhlaskanlah niat dalam setiap amal kita, maka amal yang sedikitpun akan cukup bagi kita, meskipun ikhlas itu memang sangat berat dan sulit untuk diraih, keihklasan hanya dianugerahkan kepada hamba yang memiliki kedudukan yang agung di sisi Allah.
Dan perkara yang membuat keikhlasan sulit diraih adalah karena cinta dunia, popularitas, kemuliaan, riya', sum'ah dan ujub
Riya' adalah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia sehingga mereka memuji pelakunya, tujuan utama adalah untuk mendapatkan penghormatan, pujian, kecintaan atau rasa segan/sungkan dari manusia dll.