Tahun 2023 hanya tinggal menghitung hari. Setelah melewati tahun-tahun berat akibat pandemi Covid-19 serta seluruh hal negatif yang disebabkannya, hari ini kita mampu merayakan tahun baru serta Natal dengan keluarga, walaupun tentu dengan ketaatan terhadap prokes.
Perayaan Natal dan hari-hari menjelang tahun baru juga semarak di Kabupaten Puncak Papua. Hal ini menjadi momentum bagi segenap masyarakat untuk menikmati waktu bersama keluarga serta para handai tolan.
Di tengah momen kebahagiaan itu, sejatinya perayaan Natal serta (utamanya) tahun baru juga harus dimanfaatkan sebagai momentum perenungan atau refleksi: entah refleksi diri sendiri, atau refleksi tentang kondisi yang ada di sekeliling kita.
Wakil Bupati Kabupaten Puncak Papua Pelinus Balinal sudah sangat tepat memanfaatkan momentum tahun baru untuk mengajak masyarakat serta aparatur keamanan dan pemerintah untuk kembali menimang-nimang terkait apa saja yang telah dilakukan untuk membangun persatuan dan keamanan, serta apa saja yang masih akan dilaksanakan di tahun depan.
Bagi Pelinus, momentum pergantian tahun ini harus menjadi trigger bagi segenap pihak yang ada di Kabupaten Puncak Papua untuk lebih memompa spirit demi terciptanya keamanan dan persatuan di sana.
Perihal Keamanan dan Persatuan
Sebagai sebuah daerah yang terbilang cukup rawan konflik, Pelinus melihat bahwa di Puncak Papua menjadi sangat elementer untuk membangun semangat persatuan. Hal ini karena persatuan menurutnya dapat menjadi fondasi yang kuat bagi masyarakat untuk bekerja sama dan bersikap toleran terhadap perbedaan, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik dan kerusuhan.
Sebagai sebuah upaya evaluasi, segenap elemen di Kabupaten Puncak Papua bisa mengingat salah satu metode yang dipakai untuk membangun semangat persatuan, yaitu dengan mempromosikan dialog dan komunikasi yang efektif antar warga masyarakat. Langkah ini, yang sering diterapkan oleh pemerintah dengan bekerjasama bersama TNI/Polri serta segenap tokoh-tokoh adat, akan membantu masyarakat untuk mengerti dan memahami pendapat dan kepentingan masing-masing, sehingga dapat menghindari adanya salah paham yang dapat menyebabkan konflik.
Pelinus menilai, langkah ini juga harus terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya. Sebab dengan langkah dialoglah, pemahaman tentang betapa merugikannya sebuah konflik serta betapa pentingnya semangat persatuan itu dalam kehidupan bermasyarakat.
Tak lupa, Pelinus juga menekankan bahwa membangun semangat persatuan juga dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi ajang untuk berinteraksi dan bekerja sama antar warga masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan sosial, kegiatan olahraga, atau kegiatan lain yang dapat menjadi wadah bagi warga masyarakat untuk berkumpul dan bekerja sama. Kegiatan seperti inilah yang mesti diperbanyak di tahun-tahun mendatang.
Di samping itu, tentu saja peran pemerintah, aparat keamanan (TNI/Polri), dan para tokoh masyarakat juga memiliki pengaruh penting dalam membangun semangat persatuan di daerah yang rawan konflik. Pemerintah dan seluruh pendampingnya di Kabupaten Puncak Papua dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat persatuan warga masyarakat, serta mengambil tindakan yang tegas terhadap aksi-aksi yang dapat mengganggu keamanan dan kedamaian masyarakat.
Secara keseluruhan, membangun semangat persatuan merupakan langkah yang sangat penting untuk membangun keamanan di daerah yang rawan konflik. Persatuan dapat membantu masyarakat untuk bekerja sama dan toleran terhadap perbedaan, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik dan kerusuhan. Dengan demikian, upaya untuk membangun semangat persatuan harus terus dilakukan agar masyarakat dapat hidup damai dan sejahtera di daerah yang rawan konflik.