Aku masih tertatih-tatih dengan langkah kaki tak menentu,
Jejak yang terpatri pada helaian memori belum juga pudar,
Sebagaimana guyuran hujan sehari mampu menghapus panas setahun.
Deraian telatah kian terombang-ambing di atas pasang-surut gelombang waktu,
Laksana kapal tongkang di tengah samudera luas.
Aku masih terbata-bata,
Meniti jalan pulang dari kejamnya masa lalu,Â
Kelamnya masa kini dan suramnya masa nanti.
Sauh harapan di buritan hari yang berkibar perlahan luluh-rubuh,
Ibarat dedaunan kering dan kusam diterjang angin sakal yang penuh amarah.
Aku ingin pulang kembali,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!