Pada suatu saat, ada pertemuan sebuah kelompok tani dengan Dinas Pertanian suatu Kabupaten di Sumatera Barat.Sejalan dengan pertemuan tersebut terjadilah diskusi yang cukup hangat antara kedua belah pihak tersebut.Sampailah pada suatu saat dimana terdapat beberapa perbedaan pendapat antara kelompok tani tersebut dengan pihak staf dinas pertanian, yang menurut kami bukan hal prinsip, namun ditanggapi oleh staf tersebut dengan emosional : “ Dari sekian banyak kelompok tani yang kami bina, baru kali ini kami diperlakukan begini...”.LHO??!
Muncullah pertanyaan kami : “ Apa perbedaan terjadi, kelompok tani harus menjadi pihak yang harus selalu MENYESUAIKAN DIRI dengan pendapat PEMERINTAH (dalam hal ini Dinas Pertanian) ??”
“ Apa kelompok tani harus menjadi kelompok tani yang selama ini ada??!”
Atau “ Sebenarnya Pemerintah tidak siap dengan PERKEMBANGAN Kelompok Tani yang sejalan waktu akan lebih KRITISdaripada sebelumnya??!”
Atau “ Sebenarnya, pertanian (kelompok tani) memang sampai sekarang masih dalam KEADAAN seperti ini karena dalam PIKIRAN Pemerintah (Dinas Pertanian) sudah ada BATASAN bahwa petani (kelompok tani) memang HARUS sampai KEADAAN SEKARANG INI SAJA??!”
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah YA atau TIDAK.Siapa yang bisa jawab???!
Kalau semua pertanyaan tersebut jawabannya YA, wajar saja Pertanian yang merupakan bidang yang memegang nadi kehidupan bangsa ini akan tetap seperti ini, petaninya sebagai pelaku utama akan tetap MISKIN, BODOH, DAN TERBELAKANG.Lalu apa lagi yang harus diharapkan ke depan??! Sehingga siapa yang memilih profesi petani harus siap untuk jadi MISKIN, BODOH, dan TERBELAKANG.Haruskah???!Betapa tidak BALAS BUDI nya kita.
Kalau jawabannya TIDAK, lalu siapa yang seharusnya harus meningkatkan diri terlebih dahulu agar jawabannya TIDAK, ya PEMERINTAH beserta jajarannya.Benar nggak???!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H