Setelah sukses merilis film The Lion King versi live action di tahun 2019, Disney akhirnya memutuskan untuk membuat spin-off sekaligus sekuelnya yang sudah tayang perdana pada 18 Desember 2024 lalu. Sekuel dan spin-off tersebut berjudul Mufasa: The Lion King. Ini tentunya berbeda dengan The Lion King II yang dirilis pada tahun 1998, dimana di sekuel versi animasi ini menceriakan tentang putri Simba yang bernama Kiara. Sedangkan di versi live action, sesuai dengan judulnya, film ini memgisahkan tentang perjalanan hidup Mufasa dari mulai masa kecil hingga akhirnya menjadi raja. Memang di Mufasa: The Lion King, Kiara sudah ada namun masih anak kecil. Film ini sekaligus juga memberikan penghormatan khusus kepada mendiang James Earl Jones, sang pengisi suara Mufasa versi animasi tahun 1994 dan juga versi live action di tahun 2019.
Cerita yang menarik meskipun sedikit membosankan
Mufasa: The Lion King bercerita tentang Mufasa kecil yang ternyata bukanlah seorang keturunan bangsawan. Ayah & ibunya hanyalah singa biasa. Sejak kecil Mufasa memang memiliki rasa penasaran yang tinggi dan jiwa petualang yang besar, persis seperti Simba. Hingga suatu musibah banjir melanda hutan tempat tinggalnya, yang membuat Mufasa terseret arus serta terpaksa terpisah dari kedua orangtuanya. Ibunya masih hidup, namun tidak dengan sang ayah yang tewas tenggelam. Terpisah dari kedua orangtuanya membuat Mufasa ternyata masih menemukan keluarga singa yang sejenis dengannya. Namun, kali ini mereka adalah keluarga singa yang memiliki darah bangsawan, dan dipimpin oleh seorang raja bernama Obasi. Disini jugalah ia bertemu dengan Taka (sebelum berubah nama menjadi Scar). Pertemuan inilah yang akhirnya membuat Mufasa & Taka menjadi kakak beradik, meski Mufasa sempat ditolak oleh Obasi. Hingga beranjak dewasa, ketika berusaha kabur dari kawanan singa putih yang dipimpin oleh Kiros dan terdampar di sebuah hutan, dan disinilah ia pertama kali bertemu dengan Sarabi, Zazu, dan Rafiki muda. Ternyata kisah cinta Mufasa & Sarabi tidaklah berjalan mulus, karena Taka juga sangat menyukai Sarabi. Inilah yang akhirnya membuat Taka mulai membenci Mufasa, karena semua yang dimilikinya direnggut oleh Mufasa. Ketika Mufasa, Sarabi, Taka, Zazu, dan Rafiki muda berusaha kabur dari kawanan singa putih, tibalah mereka ke sebuah hutan luas yang diberi nama Pride Land. Dan disinilah juga pertarungan terjadi anara Kiros melawan Mufasa. Sementara itu Taka yang awalnya 'berkhianat' serta membantu Kiros akhirnya berbalik membantu Mufasa. Sedangkan pasukan Kiros juga berhadapan dengan Sarabi, Rafiki, dan para binatang lainnya yang ada di Pride Land. Pertarungan berakhir ketika Mufasa berhasil mengalahkan Kiros saat keduanya bertarung di dalam air. Dan di pertarungan itu pulalah, Taka mendapatkan luka cakar yang diterimanya dari Kiros. Dan luka cakar inilah yang membuat namanya berubah menjadi Scar. Sementara itu, Mufasa yang telah mengalahkan Kiros beserta pasukannya akhirnya mendapatkan penghormatan khusus dari para hewan di Pride Land, hingga membuatnya diangkat menjadi raja. Disini jugalah ia bertemu kembali dengan ibunya. Kisah inilah yang juga membuat Kiara menjadi terinspirasi untuk menjadi lebih berani seperti mendiang kakeknya. Semua cerita tentang Mufasa ini diceriatakan langsung oleh Rafiki yang juga berperan sebagai narator.
Secara keseluruhan, sekuel dan juga spin-off ini ceritanya cukup menarik meskipun agak membosankan. Jika ditanya soal visual serta CGI, sudah pasti sangat menakjubkan dan memukau. Drama musikalnya juga memuaskan, meski tidak begitu banyak adegan menyanyi. Lagu-lagu yang ditampilkan juga bagus dan berkesan. Di film ini pula, Simba & Nala tetap ada meskipun memiliki peran yang sedikit dan hanya muncul di bagian awal dan bagian akhir. Adegan perkelahian di film ini lumayan seru, meski terbilang kurang memuaskan dan terpotong-potong. Dan yang paling penting, film ini tidak ada unsur LGBT. Semoga saja film ini masih ada kelanjutannya, karena pastinya para penonton ingin melihat kisah Kiara saat remaja, sama seperti yang ada di versi film animasi The Lion King II.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H