Siapa sih yang tidak tahu film Terminator. Pasti generasi 90-an dan 80-an sudah banyak yang menonton film yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger yang tayang dari tahun 1984 hingga yang terakhir di tahun 2019. Di tahun ini, Terminator sudah memasuki usia yang ke 40 tahun. Dan kelima seri film Terminator tersebut semuanya adalah versi Amerika. Tapi, bagaimana jika Terminator dibuat dalam bentuk serial anime dengan gaya ala Jepang? Pasti banyak yang berpikiran bahwa banyak adegan brutal dan sadis berdarah-darah yang pastinya tidak ada di dalam versi Amerika. Yap, benar saja. Di bulan Agustus kemarin, Netflix meluncurkan serial Terminator versi Jepang yang berjudul Terminator Zero. Serial ini berjumlah 10 episode dan baru memasuki season 1. Setelah saya menonton serial ini, memang benar adanya jika penuh dengan adegan sadis dan berdarah-darah.
Lebih sadis, lebih gelap, dan lebih brutal
Terminator Zero menceritakan sebuah perang antara manusia dan pasukan robot Skynet di tahun 2022, yang membuat suasana begitu mencekam dan kehancuran dimana-mana. Demi menyelamatkan diri dan juga menyelamatkan anggota keluarganya, Eiko kembali ke tahun 1997 untuk menemui cucu dan anaknya. Disisi lain, seorang ilmuwan bernama Malcolm Lee yang juga di tahun 1997 menciptakan robot AI perempuan bernama Misaki ditugaskan untuk menjaga ketiga anaknya yang bernama Reika, Hiro, dan Kenta. Ketika Eiko berhasil bertemu dengan anaknya, Malcolm Lee dan ketiga cucunya tersebut, sebuah robot dikirim Skynet untuk menghancurkan dan menghabisi mereka. Perjuangan demi perjuangan untuk menyelamatkan diri dan melawan Sang Terminator tersebut dilakukan dengan susah payah hingga memakan beberapa korban. Hingga pada akhirnya, ketika Sang Terminator berhasil menemukan Eiko, Misaki, dan ketiga anak tersebut, terjadilah pertarungan sengit yang tak terelakkan.Â
Misaki yang sudah kehilangan tangan kirinya akibat ditebas oleh Sang Terminator, berusaha melawan dan menghentikan Sang Terminator yang menculik Kenta dengan sekuat tenaga. Namun, Misaki yang juga sudah kehilangan separuh wajahnya akhirnya dapat dikalahkan. Eiko pun juga turun tangan untuk membantu Misaki melawan Sang Terminator. Sayangnya, usaha Eiko juga gagal karena telapak tangannya juga dihancurkan. Melihat ibu dan anak-anaknya dalam bahaya, akhirnya membuat Malcolm juga ikut menghentikan Sang Terminator. Namun, Malcolm malah ditusuk oleh Sang Terminator hingga akhirnya tergeletak lemas.Â
Eiko, Misaki, dan ketiga anaknya menghampiri serta berusaha menyelamatkan nyawa Malcolm. Sayangnya, Malcolm memutuskan untuk 'mengorbankan' dirinya demi menyelamatkan anggota keluarganya dan tentunya juga menyelamatkan masa depan bumi dari ancaman Skynet & para robot. Sang Terminator akhirnya tewas ketika Kenta yang dibawa ke sebuah ruang rahasia menghidupkan para pasukan robot untuk menyerang Sang Terminator. Sang Terminator sudah tewas, begitu pula dengan Malcolm Lee. Di akhir episode, Eiko membawa ketiga cucunya dan juga Misaki ke sebuah tempat aman di bawah tanah untuk berlindung. Dunia masih belum aman dari Skynet.
Berbeda dengan versi Amerika, Terminator Zero versi Jepang ini benar-benar sangat sadis, brutal, dan sangat gelap. Banyak adegan-adegan berdarah yang ditampilkan, seperti isi otak yang keluar, tangan terputus, hingga anggota badan yang terlepas. Tentu banyak penonton yang pastinya merinding dan ngilu ketika melihat adegan tersebut. Serial ini juga mengajak para penonton berpetualang menjelajahi waktu, dari tahun 2022 ke 1997, tahun 1983, hingga tahun 2030-an. Jadi ada empat linimasa waktu yang dihadirkan. Adegan pertarungannya juag lumayan seru, drama keluarganya juga seru dan menyentuh. Meski plot ceritanya kurang begitu bagus, namunserial Terminator Zero ini sangat direkomendasikan untuk ditonton, terutama bagi yang kangen dengan Terminator.
Semoga segera lanjut ke season 2 dengan cerita yang lebih menarik dan lebih seru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H