Bagi para penggemar film animasi Disney, pasti sudah tidak asing dengan film Inside Out. Film yang rilis di tahun 2015 tersebut akhirnya memiliki sekuel yang berjarak 9 tahun, tepatnya di tahun 2024 dengan judul Inside Out 2. Meski berjarak cukup lama, namun usia Riley di film Inside Out 2 adalah 13 tahun alias beranjak remaja. Hanya beda 2 tahun di Inside Out pertama dimana Riley masih berusia sekitar 11 tahun. Meski begitu, sekuel film ini sangatlah menarik dan bagus untuk ditonton, walau tak semeriah yang pertama. Dan di Inside Out 2 ini menghadirkan 5 emosi baru, yaitu: Envy (Iri), Innue (Bosan), Anxiety (Kecemasan), Embarrass (Malu), & Disgust (Jijik).
Alur cerita yang sangat menarik dengan situasi perasaan roller coaster dari awal hingga akhir
Inside Out 2 ini menceritakan 2 tahun setelah Riley berada di rumah yang baru yang berada di San Fransisco. Dan kini Riley sudah beranjak remaja, berusia 13 tahun. Menyadari bahwa Riley sudah beranjak remaja, keempat emosi yang mengendalikan Riley pun sadar jika usia 13 tahun adalah usia dimana seseorang, khususnya perempuan memasuki masa pubertas. Maka dari itu Joy, Anger, Sadness, Fear, dan satu emosi baru yang bernama Disgust pun harus benar-benar berhati-hati dalam memainkan dan mengaur segala perasaan Riley. Apalagi Riley berada dibangku SMP dan memiliki sahabat baru bernama Bree & Grace. Awalnya semua berjalan dengan sempurna dan lancar, hingga semuanya berubah ketika Riley mengikuti Camp Hoki dan bertemu dengan Val. Disinilah masa puber Riley dimulai, hingga hadir emosi baru lainnya selain Disgust, yaitu: Anxiety (Kecemasan), Envy (Iri), Embarrass (Malu), & Ennui (Bosan). Awalnya, Joy dan ketiga emosi lama + Disgust yang merupakan anggota baru berusaha menerima keempat emosi tersebut. Namun, ternyata keempat emosi tersebut, khususnya Anxiety memiliki misi yang jahat untuk mengubah diri Riley. Hingga kemudian Joy, Anger, Fear, Sadness, & Disgust dibuang oleh Anxiety dari ruang kendali utama. Hadirnya Anxiety beserta 3 emosi baru yang mengambil alih kendali ternyata berhasil membuat Riley berubah, dari yang semula pendiam dan baik, malah menjadi kacau balau dan sering mengalami rasa cemas, bosan, iri, dan malu secara bergantian. Terlebih kecemasan yang selalu menghantui. Disisi lain, Joy dan keempat emosi berusaha keras untuk kembali ke ruang kendali utama dan terlebih untuk menghentikan Anxiety. Hingga ketika Riley sudah berada dalam puncak kendali Anxiety yang ternyata sudah mulai tak terkendali, Joy dan keempat emosi lainnya mengalami kesulitan untuk kembali ke ruang kendali tersebut. Namun, akhirnya dengan bantuan Pouchy, Joy dan keempat emosi tersebut berhasil kembali ke ruang kendali dan menghentikan tindakan Anxiety. Riley akhirnya berhasil kembali menjadi lebih baik dan bisa mengendalikan emosi-emosinya. Dan Joy beserta keempat emosi juga berdamai serta menerima Anxiety, Embarrass, Ency, dan Ennui sebagai anggota baru.Â
Dari awal hingga akhir film, Inside Out 2 menyajikan alur cerita yang membuat perasaan begitu campur aduk alias roller coaster. Ada senangnya, ada sedihnya, dan apa pula gemasnya. Dan Inside Out 2 ini memang menyajikan 'perang' antara emosi lama melawan emosi baru. Memang emosi lama di awal hingga pertengahan dikalahkan oleh emosi yang baru dengan sangat tragis. Namun di akhir, emosi lama tersebut berhasil mengalahkan sekaligus menghentikan emosi baru. Konflik antara Riley dan teman-temannya serta konflik para emosi ini disajikan secara rapi dan bergantian. Dan konfliknya berjalan sangat seru hingga hampir rumit. Meski tidak semewah dan sebagus yang pertama, namun Inside Out 2 tetap menarik dan cocok ditonton oleh anak-anak. Jika melihat dari endingnya, berharapnya sih bisa lanjut di film ketiga, dimana Riley mungkin sudha beranjak SMA dan menjadi pemain hoki terkenal. Hehehe.
Itulah review mengenai film Inside Out 2. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H