Harapan Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 harus tertunda, setelah sore hari tadi skuad asuhan STY kembali harus ditaklukkan oleh Timnas Irak dengan skor 2-0. Lebih tragisnya lagi, Timnas Indonesia kalah di kandang sendiri dan disaksikan oleh suporter yang memadati Stadion GBK, Senayan. Meski untuk kesekian kalinya gagal mengalahkan Irak, namun peluang Nathan Tjoe-A-On dkk untuk lolos ke putaran ketiga masih terbuka, jika berhasil mengalahkan Filipina di tempat yang sama.
Jalannya pertandingan
timnas Indonesia yang sering mampu menembus pertahanan Irak. Dengan memainkan 8 pemain diaspora dan 3 pemain lokal, skuad asuhan STY di babak pertama berhasil mengimbangi permainan dari Timnas Irak yang sebenarnya tidak diperkuat oleh banyak pemain inti. Hanya Aymen Hussein yang paling senior di dalam skuad tersebut. Di babak pertama ini, beberapa kali pemain timnas Indonesia berhasil menembus pertahanan timnas Irak dan beberapa kali juga menciptakan peluang, namun selalu gagal dan kurang tenang. Terlebih peluang Rafael Struick di babak pertama yang berhasil melewati 2 pemain Irak. Seharusnya bisa dimanfaatkan dan berbuah gol andai Rafael tidak bernafsu dan seandainya memilih untuk memberikan bola ke Shayne Pattynama yang tanpa pengawalan. Alhasil, sepakan Struick berhasil diamankan oleh pemain bertahan Irak. Sandy Walsh juga memiliki peluang untuk mencetak gol, namun sayangnya sepakannya terlalu pelan dan bisa diamankan oleh kiper timnas Irak. Irak bukannya tanpa peluang. Sempat berhasil mencetak gol sundulan, namun dianulir karena terjebak dalam posisi offside. Kesempatan emas Indonesia kembali hadir melalui Shayne Pattynama yang tanpa pengawalan, namun Shayne lebih memilih untuk mengumpan bola ke Marsellino Ferdinan yang sayangnya bisa dibaca oleh pemain Irak. Skor kacamata bertahan hingga babak pertama usai.
Sebelum pertandingan melawan Irak, STY meminta agar pertandingan dimainkan sore hari, yaitu di jam 4 sore WIB. Alasannya adalah agar pemain Irak 'kepanasan' dan malas lari. Dan itu sebenarnya terbukti di babak pertama, para pemain Irak hampir susah mengembangkan permainan dan malahan pemain
Di babak kedua, Irak melakukan 2 pergantian awal. Namun, timnas Indonesia seperti mengendorkan intensitas serangan dan kali ini giliran Irak yang menguasai bola. Berusaha semaksimal mungkin untuk mencetak gol, justru petaka hadir untuk timnas Indonesia ketika Justin Hubner melakukan handball di kotak penalti. Wasit Shaun Evans asal Australia tnapa ragu memberikan tendangan penalti untuk Irak. Aymen Hussain sebagai eksekutor berhasil mengeksekusi dengan baik, meski hampir saja ditepis oleh Ernando Ari yang sebenarnya bisa membaca arah bola. Tertinggal satu gol membuat Indonesia berusaha menyamakan kedudukan, namun selalu gagal. Dan petaka kembali datang tatkala Jordi Amat yang ditunjuk sebagai kapten tim harus terkena kartu merah karena melanggar pemain Irak. Indonesia terpaksa bermain dengan 10 pemain. Di pertengahan babak kedua, STY mengganti beberapa pemain diaspora dengan beberapa pemain lokal seperti Asnawi, Arhan, dan Yakob Sayuri. Permainan pun berubah namun tetap tidak berhasil mencetak gol. Peluang emas Indonesia oleh Ragnar Oratmangoen pun harus kembali gagal ketika sepakan dekat kotak penalti digagalkan oleh pemain Irak. Irak lebih menguasai pertandingan di babak kedua dan selalu berhasil menembus pertahanan Indonesia. Alih-alih berusaha menyamakan kedudukan, Indonesia justru harus kebobolan lagi akibat blunder fatal yang dilakukan oleh Ernando. Berusaha mengamankan bola, namun penguasaan bola Ernando tidak berhasil dan direbut oleh Youssef Amyn yang berhasil mencetak gol kedua untuk Irak. Sungguh keadaan yang tidak bisa diterima bagi timnas Indonesia terlebih suporter yang hadir di GBK. Skor 2-0 untuk Irak bertahan hingga usai. Dengan hasil ini, Irak semakin kokoh di puncak klasemen dan Indonesia tetap di urutan kedua dibawah Irak. Meski kalah (lagi) oleh Irak, namun skuad asuhan STY masih berpeluang lolos ke putaran ketiga jika berhasil mengalahkan Filipina di laga terakhir fase grup.
Meski kalah 2-0, namun secara permainan timnas Indonesia tidaklah terlalu buruk. Hanya saja masalah komunikasi dan masalah finishing masih tetap harus diasah serta diperbaiki lagi. Masih ada laga terakhir melawan Filipina di tanggal 11 Juni nanti, dan semoga para pemain Indonesia tetap fokus dan tetap semangat agar bisa lolos ke putaran ketiga. Laga melawan Filipina masih akan diselengarakan di GBK, dan di laga tersebut Jay Idzes berpeluang besar untuk bermain serta akan menjadi debut perdana bagi Calvin Verdonk yang beberapa hari yang lalu sudah 'sah' menjadi WNI. Tetap semangat Garuda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H