Inter Milan akhirnya berhasil meraih gelar Serie A (Scudetto) ke 20 setelah berhasil mengalahkan rival sekota, AC Milan dengan skor 2-1 pada hari Senin, 22 April waktu Italia. Meski baru memasuki pekan ke 33 dan masih menyisakan 5 laga lagi, namun Inter Milan unggul 17 poin dari AC Milan yang berada di peringkat 2 klasemen, sehingga sangat mustahil untuk bisa dikejar lagi. Gelar ini tentunya menjadi gelar yang sangat istimewa bagi sang pelatih, Simone Inzaghi yang akhirnya bisa meraih gelar Serie A sebagai pelatih untuk pertama kalinya.Â
Meraih 27 kemenangan dan hanya sekali kalah di musim ini
Musim 2023-24 bisa dibilang adalah musim terbaik bagi Inter Milan. Dengan melakukan beberapa transfer pemain yang begitu cerdas dan apik, skuad Inter Milan musim ini juga terbilang sangat menakutkan dan merata, baik dari kiper hingga striker. Terkhususnya di sektor kiper, Inter membeli Yann Sommer dari Bayern Munchen untuk menggantikan Onana yang hengkang ke Manchester United.Â
Dan penampilan Sommer pun sangat menjanjikan, dengan hanya 18 kali kebobolan sepanjang liga bergulir. Dan di musim ini pun skuad asuhan Simone Inzaghi hanya baru menelan sekali kekalahan serta 5 kali imbang dan meraih 27 kemenanan dengan poin 86. Jika di 5 laga sisa Lautaro Martinez dkk menyapu bersih dengan kemenangan, maka Inter Milan akan menutup musim 2023-24 ini dengan poin 101, poin tertinggi dalam sejarah Serie A.Â
Dengan gelar ke 20 ini, maka Inter Milan resmi akan berbintang dua dan akan diletakkan di atas logo klub. Tidak hanya peran sang pelath, Simone Inzaghi, namun penampilan luar biasa Inter Milan ini juga berkat kedisiplinan para bpemain bertahan dan juga ketajaman pemain depan atau striker.Â
Soal pemain depan, Inter tidak hanya memiliki Lautaro Martinez, namun juga memiliki Marcus Thuram yang merupakan putra dari legenda Prancis, Lilian Thuram. Bergabung dengan Inter Milan di awal musim ini, Marcus Thuram sukses mencetak 12 gol dari 31 penampilannya di musim ini.Â
Selain itu, ada Denzel Dumfries yang merupakan bek tersubur dengan raihan 9 gol dari 95 penampilannya di semua kompetisi. Gaya bertahannya yang kokoh dan disiplin membuat semua pemain lawan sangat sulit untuk menaklukkan pemain asal Belanda tersebut.Â
Sementara itu juga ada Davide Fratessi yang dipinjam dari Sassuolo di awal musim ini yang juga sukses mencetak 5 gol dari 27 penampilannya di Inter sebagai gelandang tengah. Calhanoglu dan Mkhitaryan juga selalu konsisten dalam bergantian mencetak gol. itu artinya, skuad Inter Milan di Serie A musim ini benar-benar sangat 'mengerikan'. Sayangnya, mereka tidak beruntung di UCL musim ini dengan tersingkir di babak 32 besar oleh Atletico Madrid.Â