Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

20% Extrovert & 80% Introvert, Itulah Aku...

2 Januari 2024   20:05 Diperbarui: 2 Januari 2024   20:22 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini , 2 Januari 2024 diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia. Sebagaimana yang diketahui, Intovert adalah kepribadian yang menarik diri, pendiam, suka menyendiri,  tenang, dan suka melakuan segala sesuatunya secara mandiri serta dengan hati-hati. Jika ada yang mengatakan bahwa seorang yang mempunyai kepribadian introvert ini sangat sulit untuk mempunyai teman atau tidak punya teman, maka salah besar. 

Seorang introvert justru bisa mempunyai teman, hanya saja ketika sudah terlanjur nyaman dengan teman tersebut dia tidak mau mencari teman yang baru atau justru kesulitan jika harus mencari teman yang baru. Bahkan seorang introvert juga sangat selektif dalam berteman, karena takut memiliki teman yang suka menjerumuskan. 

Nah, berbicara mengenai intovert, saya sendiri adalah salah seorang yang termasuk memiliki kepribadian tersebut. Namun, hanya sekitar 80% kepribadian introvert yang saya miliki, sisanya 20% adalah extrovert. 

Dokumentasi pibadi.
Dokumentasi pibadi.

Jujur, selama 27 tahun saya hidup didunia ini baru kali ini saya memahami apa itu introvert dan extrovert. Dan setelah mengetahui artinya dan ciri-cirinya, ternyata saya masuk dalam golongan orang yang introvert. Dan saya memang sangat suka menyendiri dan menyukai ketenangan. 

Saya juga sesaat atau sebagian besar adalah orang yang pendiam dan selalu menghabiskan waktu seorang diri. Tapi bukan berarti saya sulit untuk mendapatkan teman dan juga bukan berarti orang yang tidak suka bergaul. Seperti judul artikel yang saya cantumkan, saya memiliki kepribadian intorvert 80% dan extrovert 20%. 

Jadi, saya masih ada sebagian kecil kepribadian yang extrovert. Karena saya sendiri juga menyukai keramaian dan perkumpulan, termasuk kumpul keluarga besar dan juga kumpul teman-teman. Tapi dalam hal berteman, saya termasuk orang yang sangat selektif dalam memilih dengan siapa saya berteman. 

Karena saya bisa membedakan mana teman yang benar-benar baik, tulus, dan tidak suka menjerumuskan dan mana teman yang hanya sukanya memanfaatkan dan tidak bisa dinasehati dan bahkan suka menjerumuskan. Itulah mengapa dulu saya selalu berganti-ganti teman, karena tidak ada yang bisa mengerti karakter saya. Tapi sekarang, saya memiliki beberapa teman yang satu frekuensi dengan saya dan saya juga sangat terbuka dan ramah terhadap orang-orang yang baru saya kenal. 

Saya juga mudah dan gampang akrab dengan semua orang dan teman yang baru saya kenal dan saya temui. Karena ada beberapa yang sefrekuensi dengan saya dan nyambung jika diajak berbicara dan ngobrol. Itulah sisi extrovert yang saya miliki.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi Pribadi.
Dokumentasi Pribadi.
Dokumentasi Pribadi.
Dokumentasi Pribadi.

Sementara ketika saya menjadi introvert, saya lebih banyak menghabiskan waktu saya dengan berdiam diri dirumah sambil menonton film, menulis konten, dan berbaring di tempat tidur. Kadang saya juga menikmati pemandangan di luar dengan sesaat merenungkan apa yang ingin saya lalukan dan juga sembari mencari inspirasi untuk menulis. 

Jika bosan dengan apa yang saya lakukan, saya akan beralih melakukan aktifitas dirumah dengan mengepel lantai, menjemur pakaian, dan setelah itu makan, mandi, dan berdiam diri di kamar atau di ruang tamu. Hingga kadang saya lupa dengan dunia luar. 

Memang kadang menjadi seorang introvert bagi saya sendiri begitu capek dan bosan. Tapi itu saya syukuri secara perlahan-lahan, karena menjadi seorang introvert tak melulu harus menjadi penyendiri. 

Saya sebagai orang yang 80% introvert masih bisa berteman walaupun suka memilih-milih dan masih sangat menyukai keramaian walaupun juga kadang lebih suka 'me time'  dalam keramaian. 

Walaupun saya introvert, tapi saya tetap selalu berkomunikasi dengan kedua orangtua saya dan kedua adik-adik saya dirumah. Dan saya menggunakan 20% extrovert saya saat bertemu dengan orang-orang spesial, baik itu di gereja maupun di keluarga besar. Dan saya menggunakan sisi 20% extrovert saya itu untuk mengobrol, bercanda tawa, dan berfoto bersama. 

Itulah sekilas mengenai saya yang memiliki kepribadian 20% extovert dan 80% introvert. Intinya, menjadi intovert itu bukan berarti tidak bisa punya teman. Introvert bisa memiliki beberapa atau bahkan lebih banyak teman, asalkan teman-teman tersebut bisa menerima kepribadian introvert yang dimiliki salah seorang teman tersebut. 

Introvert tidak perlu dijauhi ataupun dibully, justru orang yang memiliki kepribadian tersebut harus diberi dukungan di beri perhatian khusus agar tidak menyendiri. 

Dengan begitu mereka yang berkepribadian introvert akan merasa diperhatikan dan disayangi. Begitupun dengan saya. Saya tidak masalah dengan introvert yang saya miliki. 

Justru saya sangat mensyukuri dengan memiliki kepribadian Introvert, meskipun dulunya saya sering dibully dan dijauhi. Tapi sekarang, sedikit demi sedikit ada orang-orang yang mau dan memahami sifat saya dan bisa menerima saya apa adanya. Termasuk keluarga saya. Jadi, bersyukurlah dan syukurilah bila kalian menjadi seorang introvert.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun