Selama 1o tahun terakhir, tepatnya di musim 2013 hingga musim 2023 pertengahan, Bayern Munchen selalu menjadi juara Bundesliga selama 10 tahun beruntun dan bahkan bisa dibilang Bayern terlalu kuat, hingga ada netizen yang mencap Bundesliga sebagai 'Bayernliga'. Mungkin jika penggemar sepakbola ditanya hal mengenai Bundesliga, pasti banyak yang menjawab dan terlintas di pikiran mereka adalah Bayern Munchen. Dan Munchen memang menjadi pemilik gelar Bundesliga terbanyak, yaitu 32 gelar. Musim 2022-23 sebenarnya hampir saja Munchen tidak menjuarai Bundesliga, karena saat iu Dortmund yang punya kans lebih besar untuk juara dengan selaisih 1 poin. Namun, lewat momen yang dramatis akhirnya Munchen lah yang berhasil menjadi juara Bundesliga musim 2022-23. Â Tidak dapat dipungkiri, memang Bayern Munchen selalu memiliki skuad dengan pemain bintang dan memiliki gaya permainan yang cenerung agresif. Dan lawan-lawan yang sebenarnya ingin menjegal kans Munchen untuk juara Bundesliga juga tidak tanggung-tanggung dan hampir beruntung, namun selalu tidak konsisten. Tapi, di musim 2023-24 ini, ada sebuah tim yang berpotensi dan berpelunag untuk memutus dominasi Munchen di Bundesliga, dan tim itu adalah Bayer Leverkusen.
Bayer Leverkusen yang semakin menggila di bawah asuhan Xabi Alonso
Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen. Sumber: getty images (Cathrin Mueller)
Musim 2023-24 benar-benar menjadi musim kebangkitan bagi Die Werkself (Julukan Leverkusen) yang berada dalam asuhan seorang mantan pemain terbaik, Xabi Alonso. Mantan pemain Liverpool, Real madrid, dan Munchen yang pensiun tahun 2017 lalu itu memulai karirnya sebagai pelatih Bayer Leverkusen di tahun 2022. Di musim 2022-23, bayer Levrkusen yang dia pegang finish di urutan ke 6 dengan 14 kali menang, 8 kali kalah, dan 12 kali kalah. Memang masih belum sempurna, tapi sudah merupakan prestasi yang bagus bagi seorang Xabi Alonso yang baru pertama kali melatih tim dan mengantarkan tim yang dilatih di posisi 10 besar. Di musim ini, 2023-24, Xabi Alonso yang bertangan dingin berhasil membuat Patrik Schick dkk tampil begitu perkasa dan menempati puncak klasemen sementara dengan 36 poin dari 14 laga dan belum terkalahkan hingga saat ini. Dan mereka berjarak 4 poin dari Bayern Munich. Dan jika Leverkusen para pemainnya bisa tampil konsisten serta bergerak cepat dalam bursa transfer musim dingin nanti, bukan tidak mungkin mereka akan memberikan kejutan untuk menjadi juara Bundesliga pertama kalinya sepanjang sejarah.
Kutukan Runner-Up dan nama 'Neverkusen' yang masih menghantui
Skuad Bayer Leverkusen musim 2001-02 yang meraih runner-up 3 kali beruntun. Sumber: getty images (Martin Rose)
Seperti yang sudah saya katakan di awal, jika Bayer Leverkusen konsisten maka skuad asuhan Xabi Alonso akan menjadi kejutan dengan menjuarai Bundesliga untuk pertama kalinya. Pertama kali? Ya, karena mereka belum pernah sama sekali menjuarai Bundesliga selama 119 tahun klub ini berdiri. Dan prestasi Leverkusen di Bundesliga adalah runner-up sebanyak 5 kali, yaitu di musim 1996-97, 1998-99, 1999-2000, 2001-02, dan 2011-12. Musim yang paling mengenaskan bagi Leverkusen adalah musim 2001-02, dimana mereka meraih 3 kali runner-up dalam semusim beruntun, yaitu runner-up Bundesliga, DFB Pokal, dan UCL. Sungguh menyakitkan bukan? Dan karena seringnya meraih runner-up itulah Bayer Leverkusen mendapatkan julukan 'Neverkusen', karena tidak pernah dan tidak berhasil meraih gelar juara apapun. Di tahun 2024 nanti Leverkusen akan berusia 120 tahun, dan jika berhasil menjadi juara Bundesliga untuk pertama kalinya maka itu akan menjadi hadiah ulang tahun terindah bagi Hradecky dkk. Namun sepertinya mereka juga harus bisa menghentikan kutukan runner-up serta juga harus bisa menghilangkan julukan 'Neverkusen' yang masih menghantui klub ini, jika mereka benar-benar ingin menjadi juara Bundesliga dan jika ingin memutus dominasi Bayern Munchen.Â
Vfb Stuttgart yang juga mulai bangkit
Sebastian Hoeness, pelatih Vfb Stuttgart. Sumber: getty images (Alexander Hassenstein)
Tidak hanya Leverkusen saja yang bangkit dan tampil perkasa musim ini, namun musim 2023-24 juga menjadi msuim kebangkitan bagi Vfb Stuttgart. Memang setelah Mario Gomez pensiun dan tidak lagi berada di tim ini, Vfb Stuttgart semakin menurun performanya dan yang mengejutkan adalah ketika di musim 2015-16 mereka harus terdegradasi ke kasta kedua Bundesliga. Namun semsuim berikutnya mereka kembali lagi ke Bundesliga meskipun juga masih terseok-seok. Hingga di musim 2023-24, bersama Sebastian Hoeness mereka tampil meyakinkan dengan sementara ini menempati posisi 3. dengan mengoleksi 31 poin dari 14 laga, selisih 1 poin dari Bayern Munchen dan selisih 5 poin dari Leverkusen. Jika Leverkusen kehilangan fokus dan malah inkonsistensi, maka bisa jadi Milosevic dkk lah yang akan menjegal Leverkusen dan malah menjadi juara Bundesliga musim 2023-24.Â
Mampukah Bayer Leverkusen mematahkan dominasi Munchen? Atau justru kembali lagi dengan julukan 'Neverkusen' dan Stuttgart yang jadi juaranya? Kita lihat saja nanti di paruh msuim kedua di tahun 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Bola Selengkapnya