Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Creator: Antara Berperang Melawan A.I dan Berdampingan dengan A.I

24 November 2023   09:40 Diperbarui: 24 November 2023   10:54 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gemma Chan sebagai Maya/Nirmata. Sumber: The Movie Database (KaylaSparkGM)

Semua orang pasti sudah mengerti dan mengetahui tentang Artificial Intelligence a.k.a A.I yang saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Kecerdasan buatan ini memang semakin gencar-gencarnya untuk dibuat demi menggantikan peran manusia di masa depan nanti, khususnya dalam bidang pekerjaan di semua sektor. Memang kita sebagai manusia tidak bisa menghentikan laju AI, tapi kita harus bisa berdamai dengan itu dan bekerjasama dengan AI untuk bisa hidup berdampingan. Ingat ya, kerjasama, bukan diperbudak. Jangan sampai kita diperbudak dan digantikan oleh AI. Nah, tahun ini, ada sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan manusia di masa depan setelah A.I menguasai dunia dan mengambil alih pekerjaan manusia. Judul film ini adalah The Creator. 

Film ini menceritakan tentang seorang pria yang bernama Joshua (John David Washington) yang berjuang hidup dengan istrinya ditengah-tengah ancaman A.I di tahun 2060-an. Istrinya, Maya (Gemma Chan), tengah mengandung. Namun demi menyelamatkan keluarganya dan suuaminya, akhirnya Maya mengorbankan diri dan dinyatakan tewas. Ternyata, perjalanan tersebut membawa Joshua bertemu dengan Alphie, sebuah A.I menyerupai manusia yang ternyata adalah anak kandungnya. Josua sendiri pun juga hidup dengan alat bantu robot di tangan dan kakinya, setelah insiden yang menimpanya. Dan ia mendapatkan kabar jika Maya masih hidup, namun berganti namanya menjadi Nirmata. Disinilah awal perjuangan Joshua dan Alphie (Madeleine Yuna Voyles)  berjuang menyelamatkan bumi dari gempuran manusia dan A.I yang jahat yang berusaha menguasai daerahnya dan juga dunia. 

Mengambil latar di masa depan, saat bumi berada di tahun 2060-2070

John David Washington sebagai Joshua di film The Creator. Sumber: The Movie Database (Axiom)
John David Washington sebagai Joshua di film The Creator. Sumber: The Movie Database (Axiom)
Film The Creator mengambil latar di masa depan, tepatnya di sekitar tahun 2060 hingga tahun 2070. Di tahun tersebut, diceritakan bahwa manusia dan A.I saling hidup berdampingan dan bahkan kehidupan manusia tersebut tidak aman serta terancam karena A.I mengawasi setiap kegiatan mereka. Dan A.I disini juga diperlihatkan memakai wajah manusia pada umumnya alias seperti hasil kloningan. Ada juga A.I yang berbentuk robot dan bisa berbicara serta berbahasa Inggris layaknya manusia biasa. Disini juga ditampilan berbagai bentuk kendaraan yang didesain mengikuti perkembangan jaman di masa depan, dimana rodanya berbentuk seperti roda tank. Teknologi yang dipakai pun juga sudah canggih sekali, seperti HT serta hologram. Meskipun hanya sebuah fiksi, namun sepertinya itulah yang akan terjadi di masa depan nanti dalam kehidupan nyata.

Madeleine Yuna Voyles sebagai Alphie di film The Creator. Sumber: The Movie Database (
Madeleine Yuna Voyles sebagai Alphie di film The Creator. Sumber: The Movie Database (

Beberapa Macam Bentuk A.I beserta kemampuan masing-masing yang ditampilkan di The Creator

Polisi A.I dalam film The Creator. Sumber: The Movie Database (KaylaSparkGM)
Polisi A.I dalam film The Creator. Sumber: The Movie Database (KaylaSparkGM)

Ada beberapa macam jenis A.I yang diperlihatkan di film ini. Mulai dari bentuk polisi, robot, setengah manusia, hingga droid. Dan kemampuan beberapa jenis A.I di film ini pun juga ditampilkan. Mulai dari berbicara seperti manusia, berkomunikasi melalui HT, menambak, dan bahkan ada juga yang bisa mengendalikan segalanya. Dan A.I yang bisa mengendalikan segalanya tersebut tidak lain adalah Alphie, anak dari Joshua dan Maya. Di kehidupan nyata, A.I sudah digunakan di bidang jurnalistik, seperti news anchor dn juga reporter. Ada juga A.I yang sudah beroperasi di toko sebagai kasir hingga ada yang melayani di bandara. Sejauh ini belum ada A.I yang bertugas sebagai polisi maupun tentara. Semoga saja tidak ada ya. Hehehe. Dan semoga saja juga jangan sampai ada A.I yang diciptakan untuk bisa mengendalikan segalanya, seperti Alphie. 

Peperangan demi mempertahankan kehidupan Manusia dan A.I

Gemma Chan sebagai Maya/Nirmata. Sumber: The Movie Database (KaylaSparkGM)
Gemma Chan sebagai Maya/Nirmata. Sumber: The Movie Database (KaylaSparkGM)
Film ini mengisahkan peprangan manusia dan A.I dengan formasi 2 kubu. Kubu yang satu adalah kubu manusia dan A.I yang baik, dan dipimpin oleh Joshua, serta kubu kedua adalah manusia dan A.I yang jahat dan dipimpin oleh Kolonel Howell (Allison Janney). Di film ini, Kolonel Howell ingin menculik dan mengambil Alphie untuk dijadikan sebuah eksperimen sekaligus budak untuk para A.I yang ia koleksi. Dan Kolonel Howell serta pasukannya lah yang membuat Maya tewas serta berganti nama menjadi Nirmata. Dan disini Maya dihidupkan kembali sebagai A.I, namun di akhir film kembali berpihak pada Joshua. Dan demi melindungi sisa manusia dan kelompok A.I yang menjadi incaran Howell dan pasukannya, maka terjadilah perang dahsyat antara Joshua beserta pasukan A.I yang baik melawan Howell dan para pasukan A.I yang jahat. Perang berlangsung sengit dan memakan korban jiwa, termasuk salah satu pasukan milik Joshua yang bernama Harun (Ken Watanabe) yang tewas di tangan Howell. Dan Howell sendiri pun juga tewas mengenaskan setelah terkena bom yang diletakkan di bagian punggungnya. Peperangan berakhir setelah Howell tewas dan pasukannya juga dihancurkan. Namun, semua harus dibayar mahal ketika sang pemeran utama, Joshua, mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Alphie di saat menyelamatkan daerahnya dari serangan rudal. Alphie selamat dari ledakan pesawat tersebut, sementara Joshua akhirnya bertemu dan bersatu kembali dengan Maya yang berwujud A.I di akhir film.

Itulah review dari film The Creator. Dan yang bikin bangga dari film ini adalah, adanya dialog Bahasa Indonesia yang singkat. Tidak tahu siapa yang menggunakan bahasa Indonesia tersebut, namun yang jelas adegan ini benar-benar tak terduga dan membuat haru sekali. Meskkipun film ini menceritakan tentang A.I di masa depan dan dirasa fiktif, namun bukan tidak mungkin jika semua yang dijelaskan dan diperlihatkan di film ini akan menjadi kenyataan suatu saat nanti. Jadi, harap berhati-hati dalam menggunakan dan membuat A.I. Kita harus hidup berdampingan dan harus bisa MEMANFAATKAN A.I, bukan DIMANFAATKAN atau diperbudak oleh A.I. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun